Ciri-Ciri Orang yang Mengalami Hipotermia

Avatar photo

- Redaksi

Senin, 13 Oktober 2025 - 00:17 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi saat di cuaca yang dingin, (Foto: AI.)

Ilustrasi saat di cuaca yang dingin, (Foto: AI.)

PROFESI-UNM.COM – Cuaca dingin yang tampak sepele sering kali membawa bahaya yang tidak disadari. Saat tubuh terlalu lama terpapar suhu rendah, kemampuan tubuh untuk mempertahankan panas mulai menurun. Dalam kondisi seperti ini, seseorang bisa mengalami penurunan suhu tubuh berbahaya yang dikenal sebagai hipotermia. Situasi ini sering terjadi di daerah pegunungan, saat kehujanan lama, atau ketika berada di tempat terbuka tanpa pelindung yang cukup.

Tanda pertama yang sering muncul adalah perubahan pada cara berbicara. Orang yang mengalami hipotermia biasanya berbicara tidak jelas, terdengar pelo atau cadel. Hal ini terjadi karena otot dan saraf mulai melemah akibat suhu tubuh yang menurun. Penderitanya juga sering tampak kebingungan dan sulit berpikir jernih.

Baca Juga Berita :  Cara Menggunakan Aplikasi Canva dengan Baik, Panduan untuk Mahasiswa Baru

Selain bicara tidak jelas, penderita juga akan menunjukkan gerakan tubuh yang melambat. Mereka tampak kaku, kehilangan keseimbangan, dan sulit menggerakkan anggota tubuh. Dalam banyak kasus, penderita tidak menyadari bahwa tubuhnya mulai kehilangan kemampuan untuk bergerak normal.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kebingungan menjadi tanda lain yang perlu diwaspadai. Orang yang terkena hipotermia bisa berbicara tanpa arah, tidak mengenali lingkungan sekitar, bahkan menolak bantuan. Hal ini terjadi karena aliran darah yang ke otak berkurang.

Secara fisik, kulit penderita tampak pucat dan terasa dingin saat disentuh. Ujung jari dan bibir bisa berubah kebiruan karena sirkulasi darah melambat. Dalam kondisi yang lebih parah, tubuh berhenti menggigil tanda bahwa sistem pertahanan tubuh terhadap dingin sudah melemah.

Baca Juga Berita :  Berkata jujur adalah tindakan revolusioner

Kelelahan ekstrem juga menjadi ciri yang umum terlihat. Penderita tampak sangat lemah, mengantuk, bahkan sulit merespons saat diajak berbicara. Pada tahap ini, suhu tubuh sudah turun cukup jauh dan dapat mengganggu kerja organ vital. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berakibat fatal.

Pertolongan pertama pada hipotermia perlu dilakukan dengan cepat. Korban sebaiknya segera dipindahkan ke tempat yang hangat dan kering, pakaian basah diganti dengan yang kering, lalu tubuh diselimuti. Jika korban masih sadar, berikan minuman hangat yang tidak mengandung kafein. (*)

*Reporter: Eka Septi Irianti

Berita Terkait

Strategi Aman dan Tepat Waktu Menuju Kampus Saat Musim Hujan
Web Jurnal yang Wajib Diketahui Mahasiswa
Cara Maba Mendekatkan Diri dengan Teman di Lingkungan Kampus
Belajar Mengenali Diri Sendiri agar Lebih Paham Potensi Diri
Strategi Jitu Lolos Magang Perusahaan Impian
Cara Menggunakan Aplikasi Canva dengan Baik, Panduan untuk Mahasiswa Baru
Tips Maba, Kenali Diri Sebelum Gabung UKM
Hindari Burnout, Ini Cara Mahasiswa Atasi Stres Setelah UTS
Berita ini 27 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 21:44 WITA

Strategi Aman dan Tepat Waktu Menuju Kampus Saat Musim Hujan

Rabu, 22 Oktober 2025 - 20:49 WITA

Web Jurnal yang Wajib Diketahui Mahasiswa

Kamis, 16 Oktober 2025 - 04:30 WITA

Cara Maba Mendekatkan Diri dengan Teman di Lingkungan Kampus

Kamis, 16 Oktober 2025 - 04:26 WITA

Belajar Mengenali Diri Sendiri agar Lebih Paham Potensi Diri

Kamis, 16 Oktober 2025 - 04:18 WITA

Strategi Jitu Lolos Magang Perusahaan Impian

Berita Terbaru

Ilustrasi mata rabun akibat kelelahan menggunakan media sosial (Foto: int.)

PROFESI WIKI

Tips Menjaga Kesehatan Mata untuk Mahasiswa

Sabtu, 8 Nov 2025 - 00:11 WITA

Potret Nasrulhaq saat sambutan,(Foto: Rahmat Hidayat)

KILAS LK

HMPS IPS Gelar Inaugurasi setelah 10 Tahun Vakum

Sabtu, 8 Nov 2025 - 00:07 WITA

Ilustrasi Mikrofon dan Koran yang Terbelenggu Kebebasan Pers (Foto: Int.)

PROFESI WIKI

Peran Jurnalis dalam Menegakkan Kebebasan Pers

Jumat, 7 Nov 2025 - 20:22 WITA