PROFESI-UNM.COM – Ratusan mahasiswa, warga, dan ojol melakukan aksi Demo tuntut reformasi Polri dan copot Kapolri yang berlangsung di Jalan AP Pettarani, Makassar, Jumat (29/8). Aksi ini sebagai bentuk solidaritas atas kematian pengemudi ojek online Affan Kurniawan yang tewas tertabrak kendaraan Brimob saat pembubaran demo di Jakarta.
Massa menyampaikan orasi yang mengecam keras kekerasan aparat kepolisian. Mereka meminta pejabat dan anggota DPR dan DPRD untuk tidak diam di rumah atau kantor, tapi harus mendengarkan langsung suara rakyat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami mengecam tindakan kepolisian yang menyebabkan korban jiwa seorang driver ojek online di Jakarta” ucapnya.
Dalam orasi, massa menuntut agar semua hak rakyat dikembalikan dan Polri harus diperbaiki total. Mereka juga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mundur karena dianggap gagal mengendalikan aparat yang kerap melakukan kekerasan.
“Hati nurani kalian! Jangan diam saja di rumah! Datangi kami dan dengarkan suara rakyat! Kembalikan hak-hak kami!,” jelasnya.
Spanduk bertuliskan “Polisi Pembunuh” menyertai aksi yang menunjukkan penolakan atas tindakan brutal polisi. Massa terus mengingatkan pejabat agar turun langsung menemui masyarakat dan mendengarkan aspirasi, bukan hanya diam di balik meja kerja.
Hingga malam hari, massa masih bertahan di Jalan AP Pettarani menuntut pertanggungjawaban dan reformasi dari pemerintah dan Polri. (*)
*Reporter: Ficka Aulia Khaerunnisa







