PROFESI-UNM.COM – Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Karta menegaskan bahwa menjaga kondusifitas kampus merupakan Pekerjaan Rumah (PR) terbesar yang dihadapi saat ini. Hal ini disampaikan dalam sambutannya pada acara puncak Dies Natalis ke-64 UNM, yang diadakan di Balroom Lt 2 Phinisi UNM, Sabtu (02/08).
Ia menyampaikan bahwa mereka menyadari adanya riak-riak yang muncul di kalangan mahasiswa. Riak yang disebabkan oleh faktor politik maupun non-politik itu sering kali membuat mahasiswa mudah terpancing.
“Kami menyadari bahwa riak-riak yang muncul, baik karena faktor politik maupun non-politik, sering kali membuat mahasiswa mudah terpancing,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Karta berjanji bahwa menjelang usia ke-64 UNM, upaya menjaga ketenangan kampus akan semakin ditingkatkan. Pihak kampus juga terus berupaya untuk meredam potensi konflik dengan pendekatan yang lebih memahami kebutuhan mahasiswa.
“Saya berjanji di ulang tahun ke 64, Insya Allah semakin berkurang. Ini sudah semakin berkurang karena kami mencoba memahami apa keinginan mahasiswa,” ungkapnya.
Acara ini turut dihadiri Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Abdul Muti, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, serta sejumlah anggota DPR Kota Makassar. Sejumlah pimpinan perguruan tinggi dan tokoh masyarakat juga hadir, menunjukkan dukungan terhadap kemajuan UNM dan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pembangunan pendidikan.
Menutup sambutannya, Rektor UNM mengajak semua pihak untuk meninggalkan dikotomi antara kawasan timur dan barat Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan. Kesetaraan akses dan perhatian terhadap perguruan tinggi di Indonesia timur harus menjadi agenda bersama.
“Kita berharap, bahwa klusterusasi timur barat ini sudah saatnya ditinggalkan terutama untuk bidang pendidikan,” harapnya.(*)
*Reporter: Nur Syakika







