PROFESI-UNM.COM -Memasuki dunia perkuliahan merupakan fase transisi besar dalam kehidupan seseorang, khususnya bagi mahasiswa baru yang berasal dari latar belakang kehidupan yang lebih tertata dan penuh pengawasan.
Salah satu kisah yang sering muncul adalah tentang seorang mahasiswi baru yang pada awalnya sangat menjaga nilai-nilai keagamaannya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia dikenal sebagai pribadi yang teguh dalam menjaga diri, menghindari kontak fisik dengan lawan jenis yang bukan mahram, dan berpakaian tertutup sesuai dengan syariat yang ia yakini.
Namun, seiring berjalannya waktu dan pergaulannya yang semakin luas di lingkungan kampus, terjadi perubahan bertahap dalam cara ia bersikap dan berpakaian.
Lingkungan kampus yang cenderung bebas dan beragam, ditambah dengan tekanan sosial untuk beradaptasi dengan teman-teman baru, secara perlahan mempengaruhi prinsip yang sebelumnya ia pegang kuat.
Ia mulai mengurangi batasan dalam berinteraksi dengan lawan jenis, dan gaya berpakaian yang dahulu tertutup kini menjadi lebih terbuka.
Perubahan ini tidak serta-merta terjadi, melainkan berlangsung secara bertahap seiring intensitas interaksi dan keinginannya untuk diterima dalam lingkaran pertemanan tertentu.
Dalam proses ini, ia mulai terjebak dalam lingkungan yang kurang mendukung nilai-nilai positif, sehingga menjauh dari prinsip hidup yang dulu ia junjung tinggi.
Fenomena seperti ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh lingkungan dalam membentuk ulang identitas dan sikap seseorang, khususnya di usia muda yang masih dalam tahap pencarian jati diri.
Banyak faktor yang memengaruhi, seperti minimnya pendampingan dari komunitas seiman, kurangnya bimbingan spiritual, hingga rasa ingin tahu terhadap gaya hidup yang sebelumnya asing.
Perubahan ini memicu beragam tanggapan dari lingkungan sekitarnya. Ada yang menganggapnya sebagai bagian dari proses pendewasaan dan adaptasi, namun tak sedikit pula yang merasa prihatin karena melihatnya sebagai bentuk kehilangan arah dan identitas diri.
Kisah ini menjadi cerminan dari realitas yang dihadapi banyak mahasiswa baru di berbagai kampus.
Masa perkuliahan bukan hanya tentang akademik, tetapi juga tentang bagaimana seseorang membentuk karakternya di tengah berbagai pengaruh. Oleh karena itu, penting bagi institusi pendidikan, keluarga, dan masyarakat untuk memberikan dukungan moral dan spiritual yang seimbang agar mahasiswa dapat tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan tetap setia pada prinsip hidup yang mereka yakini sejak awal.(*)
*Reporter: Rahmadani







