PROFESI-UNM.COM – Ansar selaku Wakil Dekan II (WD 2) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM) memberikan tanggapan terkait dengan matinya listrik dibeberapa bangunan yang ada di kampus pendidikan tersebut. Hal ini ia sampaikan pada saat ditemui oleh kru Profesi di ruangannya pada hari Kamis, (16/10).
Ansar menjelaskan bahwa peningkatan penggunaan peralatan listrik menjadi salah satu penyebab utama terganggunya aliran listrik di beberapa gedung FIP.
“Banyak tambahan peralatan listrik, ada beberapa gedung yang tadinya tidak punya AC di ruang kelas, sekarang ini sudah ada AC-nya,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menambahkan bahwa sebelumnya sebagian ruangan hanya menggunakan kipas angin, namun kini seluruh ruangan telah beralih ke penggunaan AC.
“Dulu, ada beberapa ruangan yang hanya pakai kipas, sekarang sudah semua pakai AC,” ujarnya.
Selain itu, perubahan jenis AC yang digunakan juga berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan daya listrik.
“Yang kedua, tadinya ada yang cuma AC gantung karena besar ruangannya kita ganti jadi AC duduk, jadi bertambah juga daya listrik,” terang Ansar.
WD II FIP UNM Tanggapi Pemadaman Listrik
Lebih lanjut ia katakan pihak fakultas pun telah melakukan penambahan daya dan gardu, namun persoalan muncul setelah pergantian besar-besaran unit AC dilakukan.
“Kemudian ditambahlah daya, jadi kami sudah penambahan daya, ada penambahan gardu. Ternyata penambahan gardu, ini tahun diganti lagi semua AC yang rusak berat. Yang tadinya satu PK, karena dianggap tidak dingin maka diganti jadi dua PK semua,” lanjutnya.
Ansar juga menjelaskan akibat penggunaan yang tidak seimbang, sejumlah komponen kelistrikan mengalami kerusakan.
“Akhirnya apa yang terjadi, tidak seimbang penggunaan, banyak kabel yang terbakar, banyak MCB yang terbakar, makanya harus diganti semua. Kan kalau diganti tidak bisa hanya satu dua hari diganti, harus diajukan dulu. Kalau saya pribadi boleh saya langsung ganti, tapi itu kan uang negara,” paparnya.
Ia menegaskan bahwa pihak universitas kini tengah menangani permasalahan tersebut.
“Tapi selalu saya umumkan di grup dosen bahwa ini sementara proses, jadi sekarang sudah ditangani oleh universitas,” katanya.
Ansar juga menyebut bahwa proses perbaikan diperkirakan memakan waktu sekitar tiga minggu.
“Kita dikasih waktu sekitar tiga minggu lagi untuk penyelesaian ini karena harus ada pengadaan materialnya, kabel-kabelnya, tiangnya juga mau dilepas semua karena sudah terbakar semua,” ujarnya sambil menunjukkan area parkiran di samping ruangannya.
Ansar mengaku turut prihatin dengan kondisi mahasiswa yang kesulitan menjalani perkuliahan akibat gangguan listrik tersebut.
“Saya juga minta kepastian, karena orang kuliah ini saya lihat tersiksa karena tidak ada listrik di beberapa ruangan,” tuturnya.
Ia menutup dengan menyampaikan bahwa pihak teknis telah menjadwalkan perbaikan secara menyeluruh.
“Tim teknis perencanaan mengatakan tiga minggu ke depan akan mulai baik lagi,” pungkasnya.
Sebelumnya, banyaknya keluhan mahasiswa terkait dengan padamnya listrik yang terjadi dibeberapa ruangan yang ada di FIP UNM. Hal tersebut telah berlangsung selama dua minggu. (*)
*Reporter: Ibnu Qayyum Abdullah.







