PROFESI-UNM.COM– Awal semester baru dengan semangat para mahasiswa baru yang mulai menjelajahi berbagai kegiatan kampus. Salah satu momen paling ramai adalah saat perekrutan anggota baru Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Namun, di tengah banyaknya pilihan, tak sedikit maba yang kebingungan menentukan UKM mana yang paling cocok untuk mereka ikuti.
Bergabung dengan UKM bukan hanya menambah kesibukan di luar kuliah, tetapi juga menjadi wadah untuk mengasah minat, bakat, dan kemampuan sosial. Karena itu, penting bagi maba untuk mengenali diri terlebih dahulu agar kegiatan organisasi menjadi pengalaman berharga, bukan beban selama di kampus.
Langkah pertama yaitu mengidentifikasi minat dan tujuan pribadi. Jika seseorang senang berbicara di depan umum, UKM debat atau organisasi kepemimpinan bisa menjadi pilihan tepat. Sementara bagi yang menyukai seni dan ekspresi diri, UKM musik, tari, atau teater dapat menjadi wadah menyalurkan kreativitas.
Selain minat, pertimbangkan juga waktu dan tanggung jawab akademik. Banyak mahasiswa yang terlalu bersemangat di awal, namun kewalahan saat kegiatan organisasi mulai padat. Dengan mengenali kemampuan mengatur waktu, maba dapat memilih UKM yang jadwalnya sesuai dengan kesibukan kuliah, sehingga keseimbangan antara akademik dan organisasi tetap terjaga.
Langkah berikutnya adalah mencari tahu profil dan kegiatan tiap UKM melalui stand, brosur, atau konten media sosial yang disediakan panitia. Dari sana, maba dapat menilai fokus dan suasana organisasi, sekaligus bertanya langsung kepada anggota aktif untuk mengetahui pengalaman mereka.
Selain itu, pilihlah UKM yang dapat mendukung pengembangan diri jangka panjang. Beberapa UKM memiliki program pelatihan rutin, kompetisi, hingga peluang jejaring ke luar kampus. Dengan begitu, kegiatan organisasi tidak hanya seru di awal, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi karier dan karakter mahasiswa di masa depan.
Dengan mengenali diri dan memahami tujuan yang ingin dicapai, mahasiswa baru dapat memilih UKM yang sesuai dengan jati diri mereka, bukan sekadar ikut-ikutan teman. Pengalaman terbaik di kampus bukan hanya tentang nilai akademik, tetapi juga tentang bagaimana seseorang berproses dan berkembang bersama komunitasnya.(*)
*Reporter: Nur Syakika








