
PROFESI-UNM.COM – Aksi Perempuan Menggugat Negara sebagai kampanyen mengakhiri impunitas dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) dan Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan digelar di Flyover Kota Makassar, Selasa (10/12).
Dengan grand isu “Akhiri Impunitas: Perempuan Menggugat Negara”, aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap berbagai pelanggaran HAM yang masih terjadi di Indonesia, khususnya terhadap perempuan.
Muhammad Umar, perwakilan mahasiswa menjelaskan aliansi yang terlibat dalam aksi ini mencakup berbagai organisasi mahasiswa dan masyarakat sipil.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Aliansi yang terlibat dalam aksi ini sangat beragam. Dari UNM sendiri ada BEM FIP, BEM FBS, BEM FMIPA, dan BEM FISH. Selain itu, ada juga organisasi eksternal seperti Walhi, PMII Rayon UMI, dan Front Mahasiswa Nasional (FMN),” jelasnya.
Solidaritas lintas organisasi ini menunjukkan pentingnya isu yang diangkat, yaitu menuntut negara untuk segera mengakhiri impunitas terhadap berbagai bentuk pelanggaran HAM, khususnya yang menimpa perempuan.
“Sebenarnya tema ini diangkat itu, karena peringatan hak asasi manusia dan hari Anti kekerasan terhadap perempuan,” tambahnya.
Aksi ini tidak hanya menyoroti isu pelecehan seksual di lingkungan kampus, tetapi juga persoalan besar lainnya seperti perampasan tanah yang berdampak langsung pada masyarakat pedesaan.
“Salah satunya perampasan tanah di desa-desa dan kemudian pelecehan seksual yang berada di dalam kampus sekalipun,” pungkas Umar.
Aksi berlangsung damai dengan pengawalan dari pihak keamanan, sementara peserta menyuarakan aspirasi mereka melalui orasi, spanduk, dan poster yang menggambarkan tuntutan mereka.(*)
*Reporter: Nurul Adhani Ilham/Editor: Yusri saputra