PROFESI-UNM.COM — Mahasiswa UNM bersama Pemerintah Desa Arabika gelar Sosialisasi Program “Kampus Kopi: Pemberdayaan Pemuda melalui Wisata Edukasi Berbasis Kekayaan Intelektual Komunal dengan Strategi Participatory Action Research untuk Kemandirian Desa Arabika”, di Kantor Desa Arabika pada Selasa (15/7). Kegiatan ini dihadiri masyarakat, pemuda, perangkat kewilayahan, serta Camat Sinjai Barat.
Sosialisasi ini bukan sekadar acara seremonial. Panitia menjadikan kegiatan ini sebagai langkah awal untuk memperkenalkan program Kampus Kopi yang akan segera terlaksana di Desa Arabika kepada warga. Melalui pertemuan ini, masyarakat mendapatkan gambaran tentang konsep, tujuan, dan strategi pelaksanaan program. Serta bagaimana peran pemuda dan warga dalam mendukungnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Respon Kepala Desa Arabika
Kepala Desa Arabika yang berhalangan hadir. Namun, Sekretaris Desa (Sekdes) mengantikan kehadiran kepala desa. Dalam sambutannya, Sekdes menyampaikan dukungan penuh terhadap program ini.
“Selama ini kita melihat kopi hanya sebagai hasil panen. Melalui program ini, saya berharap pemuda mulai melihat kopi sebagai pengetahuan, budaya, dan peluang masa depan. Desa siap menjadi ruang belajar bersama, agar kreativitas pemuda tumbuh dan manfaatnya dirasakan seluruh warga,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Sinjai Barat, A. Nasrun, menilai Kampus Kopi sebagai langkah besar untuk menyiapkan Desa Arabika menghadapi masa depan. Beliau menekankan bahwa kekuatan utama desa bukan hanya pada kopi, melainkan pada manusianya.
“Kopi Arabika adalah kebanggaan kita, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pemuda bisa mengelola dan memberi nilai tambah. Jika pemuda mampu menjadikan kopi sebagai sarana inovasi, pendidikan, dan pariwisata, maka Desa Arabika akan tumbuh menjadi desa yang mandiri dan berdaya saing.” Jelasnya
Kegiatan sosialisasi ini juga membuka ruang diskusi interaktif, di mana pemuda dan masyarakat dapat memberikan masukan serta ide-ide kreatif untuk pengembangan program. Dengan demikian, pelaksanaan Kampus Kopi nantinya tidak hanya bersifat top-down, melainkan benar-benar menjadi gerakan partisipatif yang tumbuh dari desa untuk desa.
Sosialisasi berakhir dengan semangat bersama untuk mendukung keberlanjutan Kampus Kopi. Harapannya, Desa Arabika dapat menjadi contoh desa inovatif yang berhasil mengelola potensi lokal sekaligus memberdayakan generasi mudanya melalui program wisata kampus kopi. (*)
Reporter: Yusri saputra







