PROFESI-UNM.COM- Sebagai wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, tim dosen dari Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Lamappapoleonro (UNIPOL) melaksanakan kegiatan Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) dengan menyerahkan sejumlah teknologi tepat guna kepada masyarakat Desa Marioriaja, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng Jumat (8/8).
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program pengabdian yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tujuannya adalah mendorong kemandirian masyarakat dalam pengelolaan lingkungan, meningkatkan nilai ekonomi lokal, serta mendukung konsep ekonomi hijau melalui pemanfaatan teknologi inovatif.
Tim pengabdian yang diketuai oleh Rosmini Maru, menyerahkan lima jenis teknologi tepat guna berupa , biokomposter, biodigester, mesin pencacah sampah organik, alat pengemasan produk, dan komposter skala rumah tangga.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Rosmini menjelaskan bahwa teknologi tersebut dirancang untuk mengatasi permasalahan limbah organik yang kerap tidak terkelola dengan baik, sekaligus membuka peluang pemanfaatan limbah sebagai sumber energi dan pupuk alami.
“Melalui integrasi pertanian dan peternakan, serta pemanfaatan teknologi sederhana ini, masyarakat dapat mandiri dalam mengelola sampah, memproduksi energi alternatif seperti biogas, dan meningkatkan kualitas produk lokal melalui pengemasan yang baik,” ujarnya.
Kegiatan ini juga berlangsung dengan pelatihan teknis yang melibatkan warga secara aktif, mulai dari pengoperasian dan perawatan alat hingga pemanfaatannya di tingkat rumah tangga dan kelompok usaha kecil. Tim dosen bersama mahasiswa memberikan pendampingan langsung di lapangan agar teknologi yang diserahkan dapat dikuasai dan dimanfaatkan secara optimal.
Masyarakat Desa Marioriaja menyambut baik program ini. Salah satu mitra, Suparman, mengungkapkan bahwa teknologi tersebut sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas warga sekaligus menjaga kebersihan lingkungan.
“Dengan adanya alat-alat ini, kami tidak hanya mengelola sampah dengan lebih baik, tetapi juga bisa mengubahnya menjadi pupuk dan sumber energi. Ini sangat membantu kehidupan sehari-hari,” tuturnya.(*)
*Reporter: Rahmat Hidayat







