
PROFESI-UNM.COM – Dalam momentum peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM), puluhan mahasiswa dan aktivis menggelar aksi damai dengan tema besar “Akhiri Impunitas: Perempuan Menggugat Negara”.
Aksi ini menyoroti kegagalan pemerintah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan mendasar yang dialami oleh masyarakat, khususnya perempuan.
Muhammad Umar, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Makassar (UNM) menyebut isu yang disuarakan dalam aksi tersebut mencakup berbagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia, mulai dari perampasan tanah di desa-desa hingga pelecehan seksual yang masih marak terjadi, bahkan di lingkungan kampus.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Salah satunya perampasan tanah di desa-desa dan kemudian pelecehan seksual yang berada di dalam kampus sekalipun,” lanjut Umar.
Dalam aksinya, massa aksi menuntut pemerintah untuk mengambil langkah tegas dan konkret dalam menangani isu-isu yang telah menjadi momok bagi masyarakat. Mereka menekankan bahwa perjuangan ini tidak hanya untuk kepentingan perempuan, tetapi juga untuk keadilan sosial secara luas.
“sebenarnya ini momentum peringatan hari HAM. Isu yang diangkat sebenarnya tidak berupa sektoral, yaitu multisektoral, semua,” tegas Umar.
Aksi yang berlangsung damai ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, organisasi masyarakat sipil, dan aktivis HAM, yang bersama-sama menyerukan pentingnya mengakhiri impunitas terhadap perempuan.(*)
*Reporter: Nurul Adhani Ilham/Editor: Yusri saputra