PROFESI-UNM.COM – Wisuda periode September Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali mengukuhkan 1.000 wisudawan. Salah satunya, Hairatun Hisanun mahasiswa program studi statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) sekaligus wisudawan terbaik FMIPA, pada Rabu, (17/9).
Selain menjadi wisudawan terbaik ia juga merupakan wisudawan termuda dengan menyelesaikan studi di usia 19 tahun. Ia mengungkap perjuangan untuk sampai ke titik ini cukup panjang.
Ia merupakan mahasiswa rantau dari luar Sulawesi, yaitu Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengharuskan ia menaiki kapal selama 30 jam lamanya. Sehingga ia hanya bisa pulang kampung satu atau dua selama setahun.
Di UNM ia menggunakan kesempatan emas sebaik mungkin dengan mengikuti berbagai program kampus seperti Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan wirausaha merdeka. Ratu juga aktif dalam organisasi selama tiga tahun lamanya.
“saya memperkaya pengalaman melalui program MBKM, kampus mengajar angkatan tujuh dan wirausaha merdeka angkatan tiga, serta berorganisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah selama tiga tahun berturut-turut,” jelasnya.
Perjuangannya tidak lepas dari dukungan orang tua, dosen dan para sahabat yang selalu menemani. Ia tidak menduga akan menjadi wisudawan terbaik, perasaan senang menyelimuti dirinya karena ia hanya berharap masuk kategori tiga besar.
“Tentu senang dan juga kaget karena tidak menyangka bisa menjadi wisudawan terbaik fmipa, sebelumnya harapannya masuk 3 besar saja sudah cukup tapi ternyata rencana Allah SWT lebih baik,” katanya.
Wisudawan asal Bim ini mengungkap tips agar dapat lulus tepat waktu, pertama rancang perencanaan perkuliahan yang matang hingga semester enam. Ia menekankan para mahasiswa untuk memastikan mata kuliah yang diambil memenuhi Satuan Kredit Semester (SKS), agar semester depan sudah tidak mengambil mata kuliah dan fokus dalam penyusunan skripsi.
“Awal perkuliahan saat mahasiswa baru pastikan membuat perencanaan perkuliahan dengan matang sampai semester enam, dalam merencanakan pastikan bahwa mata kuliah yang akan diampuh sampai dengan semester enamsudah cukup untuk memenuhi SKS kelulusan sehingga semester tujuh sudah tidak ada lagi mata kuliah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyarankan mahasiswa mulai mengerjakan skripsi paling lambat di semester enam sudah mengajukan proposal penelitian. (*)
*Reporter: Insyiraah Putri Aeni Hs








