PROFESI-UNM.COM – Wakil Rektor III Universitas Negeri Makassar (UNM), Arifin Manggau, memberikan penjelasan terkait keterlambatan jadwal pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025 serta menanggapi aksi yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) saat acara berlangsung. Hal tersebut disampaikan melalui telepon singkat pada hari pada hari Senin, (11/8)
Menurut Arifin, keterlambatan jadwal di sesi pertama dipengaruhi oleh ketidakhadiran pembicara utama yang telah dijadwalkan. “Untuk di sesi pertama itu tadinya Pak Kapolda, tapi beliau tidak sempat menghadiri karena lagi acara PKKMB di Unhas. Kami juga sudah menyurat ke Pangdam yang seharusnya tidak bisa diwakilkan, tapi ternyata yang datang itu bintang satu. Bersamaan juga dengan itu, kami mengirim surat ke anggota DPR RI,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menambahkan bahwa persoalan molornya waktu juga sering terjadi pada kegiatan yang diselenggarakan mahasiswa. Ia menngatakan hal tersebut sering terjadi bahkan pada kegiatan mahasiswa.
Tanggapan Terakit Molornya Jadwal PKKMB dan Aksi BEM
“Di sisi lain, persoalan molornya waktu, yah biasa juga mahasiswa membuat kegiatan yang dimana jam 9 jadwalnya, biasanya juga molor jam 11 malah. Waktu itu bisa molor, terkadang juga melihat kondisi dan situasi,” jelasnya.
Selain itu, Arifin juga menyoroti aksi BEM UNM yang dilakukan saat Rektor UNM menyampaikan sambutan di hadapan Wakil Menteri.
“Dan soal BEM tadi itu saya anggap pergerakan yang sangat memalukan untuk seluruh sivitas akademika, sehingga tadi ada dua kementerian yang kita undang kemudian mereka melakukan aksi,” katanya.
Ia mempertanyakan alasan BEM memilih momen tersebut untuk menyampaikan kritik. Menurutnya, mengapa hal tersebut tidak dilakukan pada saat perkenalan LK berlangsung.
“Kenapa di saat waktu perkenalan LK tidak melakukan seperti itu jika memang ada hal yang mau dikritisi? Momennya salah tadi, karena disaat Pak Rektor memberi sambutan yang dihadiri oleh Wakil Menteri, ini yang cukup memalukan,” tegasnya.
Arifin berharap ke depannya koordinasi dan pemilihan waktu penyampaian aspirasi dapat dilakukan dengan lebih tepat, agar tidak mengganggu jalannya acara resmi universitas. (*)
*Reporter: Ibnu Qayyum Abdullah.







