PROFESI-UNM.COM – Hidup sebagai mahasiswa identik dengan jadwal padat, tugas menumpuk, dan berbagai aktivitas organisasi yang menyita waktu. Dalam situasi ini, perawatan diri, khususnya skincare, sering kali tidak menjadi prioritas.
Padahal, menjaga kesehatan kulit merupakan bagian penting dari upaya mencintai diri sendiri. Dengan anggaran yang terbatas, banyak mahasiswa kini mulai beralih ke produk skincare lokal yang ramah di kantong namun tetap efektif.
Rutinitas sederhana seperti mencuci wajah, menggunakan toner, dan memakai tabir surya sudah cukup untuk menjaga kulit tetap sehat dan terawat. Konsistensi dalam perawatan menjadi kunci, bukan mahalnya produk.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menariknya, kesadaran akan pentingnya skincare juga mulai muncul di kalangan mahasiswa laki-laki. Mereka tidak lagi menganggap perawatan kulit sebagai hal eksklusif untuk perempuan, melainkan sebagai bagian dari menjaga kebersihan dan penampilan diri.
Hal ini menjadi sinyal positif bahwa perawatan diri telah menjadi bagian dari gaya hidup sehat secara menyeluruh.
Skincare juga memiliki manfaat psikologis. Rutinitas perawatan kulit dapat menjadi momen refleksi diri di tengah kesibukan, menciptakan jeda yang menenangkan dari hiruk-pikuk aktivitas kampus.
Kegiatan ini sekaligus memberi rasa nyaman dan meningkatkan kepercayaan diri dalam menjalani hari-hari produktif.
Fenomena ini turut mendorong banyak mahasiswa untuk membagikan pengalaman perawatan kulit mereka melalui media sosial.
Konten-konten bertema skincare kini banyak bertebaran, memberikan edukasi seputar pemilihan produk, bahan alami, hingga solusi perawatan untuk jenis kulit tertentu.
Dengan gaya hidup serba hemat, mahasiswa tetap bisa menjaga penampilan dan kesehatan kulit. Skincare bukan sekadar tren, tetapi salah satu bentuk kepedulian terhadap diri sendiri.
Di tengah kesibukan akademik, menjaga keseimbangan fisik dan mental adalah hal yang penting dan merawat diri bisa menjadi langkah kecil yang berdampak besar. (*)
*Reporter: Nur Mardatillah







