PROFESI-UNM.COM – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali melahirkan lulusan terbaik pada wisuda kali ini. Arkam Susilo dari program studi manajemen fakultas ekonomi dan bisnis bersyukur sekaligus terhormat atas pencapaian yang diraihnya, kamis (21/08).
“Ini bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga buah dari dukungan keluarga, dosen, dan teman-teman. Perasaan saya campur aduk, bahagia, bangga, tapi juga semakin termotivasi untuk tidak berhenti belajar dan terus berkembang,” ungkap Arkam
Ia menjelaskan, motivasi terbesarnya selama menempuh perkuliahan ialah keinginan membanggakan orang tua sekaligus membuktikan pada diri sendiri bahwa mampu memberikan yang terbaik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, kuliah bukan sekadar soal nilai, melainkan tentang bagaimana mahasiswa bisa berkembang secara intelektual, emosional, dan sosial.
Ungkap Kunci Sukses dan Harapan
Saat ditanya kunci sukses hingga bisa meraih predikat mahasiswa terbaik, ia menegaskan pentingnya konsistensi dan manajemen waktu. “Lulusan terbaik itu kan dinilai dari indeks kumulatif, jadi sejak semester awal saya selalu menjaga nilai, aktif di kelas, terbuka terhadap masukan, dan membangun relasi positif dengan dosen maupun teman,” ujarnya.
Namun, perjalanan kuliah tidak lepas dari tantangan. Ia mengaku pernah mengalami kelelahan mental akibat banyaknya tuntutan akademik. Untuk mengatasinya, ia memilih mengatur prioritas, beristirahat ketika perlu, dan mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat.
Dalam perjalanan akademiknya, sosok yang paling berpengaruh baginya adalah orang tua. “Mereka selalu mendukung dengan doa, mencukupi kebutuhan, dan memberi semangat meski dari jauh,” katanya. Selain itu, beberapa dosen juga menjadi inspirasi berkat dedikasi mereka terhadap dunia pendidikan.
Ada pula pengalaman berkesan yang turut memberi kontribusi terhadap pencapaiannya, seperti mengikuti program magang MBKM serta kegiatan riset melalui PKM pendanaan 2023. Dari pengalaman tersebut, ia mengaku banyak belajar mengenai penerapan teori di dunia profesional sekaligus memperkuat pemahamannya dalam menyusun skripsi.
Ke depan, ia berharap bisa terus belajar baik melalui studi lanjut maupun pengalaman kerja. “Saya mempertimbangkan untuk melanjutkan S2 di program Magister Manajemen UNM, tapi saya juga terbuka untuk terlebih dahulu berkarya di industri agar mendapat pengalaman praktis,” ucapnya.
Di akhir wawancara, ia berpesan kepada mahasiswa FEB yang masih berproses agar tidak mudah membandingkan diri dengan orang lain. “Fokuslah pada perkembangan diri sendiri, nikmati proses, jangan ragu bertanya, cari mentor, dan jangan takut gagal. Sering kali pelajaran paling berharga justru datang dari tantangan yang paling sulit,” tutupnya.
*Reporter: M. Zaky Asryan. A







