PROFESI-UNM.COM Banjir sering dianggap sebagai peristiwa alam yang wajar terjadi di musim hujan. Namun, di balik genangan air yang tampak biasa, tersimpan berbagai bahaya tersembunyi yang dapat mengancam keselamatan dan kesehatan masyarakat.
Air banjir biasanya tercampur dengan lumpur, limbah, dan kotoran yang mengandung berbagai bakteri serta virus berbahaya. Kondisi ini dapat memicu munculnya gangguan kesehatan, terutama bagi yang terpapar langsung air banjir tanpa perlindungan. Risiko akan meningkat jika lingkungan sekitar tidak segera dibersihkan setelah air surut.
Bahaya lain dari aliran listrik. Kabel atau peralatan elektronik yang terendam air dapat menyebabkan sengatan listrik yang mematikan. Banyak kasus kecelakaan terjadi karena masyarakat masih menyalakan aliran listrik ketika air mulai naik. Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya segera mematikan sumber listrik di rumah begitu banjir mulai masuk dan menghindari area yang terdapat kabel atau tiang listrik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, banjir juga menutupi benda tajam dan lubang di jalan. Air yang keruh membuat permukaan tanah sulit terlihat, sehingga masyarakat berisiko tertusuk, terluka, atau terperosok ke selokan yang dalam. Luka terbuka akibat benda-benda tersebut dapat menjadi sumber infeksi serius jika tidak segera dibersihkan dan dirawat dengan baik.
Ancaman hewan berbahaya. Saat banjir, ular, tikus, dan serangga sering keluar dari sarangnya untuk mencari tempat yang lebih kering. Beberapa daerah bahkan melaporkan kemunculan buaya kecil di wilayah pesisir yang tergenang. Gigitan atau kontak langsung dengan hewan-hewan ini dapat membahayakan keselamatan.
Air yang tampak tenang juga belum tentu aman. Arus bawah banjir bisa sangat kuat dan mampu menyeret orang dewasa sekalipun. Banyak kasus hanyut terjadi karena warga mencoba menyeberangi genangan tanpa mengetahui kedalamannya. Situasi ini menjadi alasan utama mengapa bermain air saat banjir sangat tidak disarankan.
Bahaya berikutnya adalah pencemaran lingkungan pascabanjir. Tumpukan sampah, lumpur, dan limbah yang terbawa air dapat menjadi sumber bau tidak sedap serta tempat berkembang biaknya serangga dan penyakit. Membersihkan lingkungan setelah air surut menjadi langkah penting untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan baru.
Selain bahaya fisik, banjir juga berdampak pada kesehatan mental masyarakat. Rasa cemas, kehilangan, dan kelelahan akibat bencana dapat menimbulkan tekanan psikologis bagi korban, terutama anak-anak dan lansia. Kondisi lingkungan yang kotor serta keterbatasan tempat tinggal sementara semakin memperburuk beban mental yang mereka alami. (*)
*Reporter: Eka Septi Irianti







