PROFESI-UNM.COM- Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) lakukan aksi tuntut segala problematika kepada Dekan FISH depan Gedung Dekanat FISH Universiatas Negeri Makassar, Kampus Gunung Saru, Rabu (20/8).
Mahasiswa bersama BEM FISH menyuarakan beberapa tuntutan, antara lain mengawal transparansi anggaran, memperbaiki ruang perkuliahan yang mereka nilai tidak memadai, menyediakan fasilitas bagi difabel, serta menyoroti lemahnya profesionalitas sebagian dosen FISH.
Ketua BEM FISH, Fikran Prawira, menyebutkan tindakan oknum dosen saat melakukan hal yang tidak patut. Ia menjelaskan, beberapa oknum dosen kedapatan bermain kartu pada jam kerja di area kampus.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Waktu lalu ada beberapa oknum dosen yang main Joker di dalam jam operasional kampus, yang akhirnya membuat mahasiswa menunggu dulu tunggu selesai main Joker baru dilayani,” jelasnya.
Dekan FISH, Supriadi Torro, menjelaskan bahwa dosen yang terduga bermain joker tidak memiliki jadwal mengajar mata kuliah. Ia meminta mahasiswa segera memotret dan melapor jika menemukan dosen bermain joker saat jam kerja. Namun, ia juga berharap mahasiswa dapat memaklumi jika hal itu terjadi setelah pukul 17.00, ketika jam kerja telah usai.
Dosen main Joker
“Kemarin itu saya mendapat informasi dosen yang main joker tidak ada proses perkuliahan menurut dia, jadi karena tidak ada kuliah dia mau santai juga. Tapi Insyallah tidak ada lagi kalian temukan dosen main kartu di kantin itu. Tapi nanti jangan kaget kalau ada dosen main kartu disitu jam jam 5 sore di’, selesai mi jam kuliah itu jangan mi juga anda protes itu di’,” sebutnya di hadapan massa aksi.
Jawaban dari dekan sontak tuai perlawanan dari para aksi massa. Dalam orasinya, Fikran menegaskan bahwa persoalan dosen tidak hanya soal bermain atau tidak bermain kartu. Lebih dari itu, dosen perlu menunjukkan profesionalisme dalam menjalankan kinerjanya. Ia juga menekankan bahwa para peserta aksi menolak keras segala bentuk pembiaran terhadap dosen yang bermain kartu di area kampus.
“Bermain joker karena tidak ada jadwalnya, saya rasa tanggung jawab dosen bukan hanya itu. Kedua, saya rasa kita sama-sama paham bahwa kampus harus memiliki iklim akademik. Apakah wajar kita melihat oknum dosen bermain joker di lingkungan kampus,” tegas Fikran di hadapan masa aksi saat berdialog dengan dekan FISH. (*)
*Reporter : Florencya Alnisa Christin







