PROFESI-UNM.COM – Dalam rangka mendukung pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau 2025, tim dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Lamappapoleonro melaksanakan pembukaan program Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) 2025 di Desa Marioriaja, Kabupaten Soppeng. Kegiatan ini melibatkan mitra masyarakat setempat, yaitu kelompok tani dan kelompok ternak, Rabu (02/07).
Program ini bertujuan mengimplementasikan konsep integrated farming system, yakni integrasi antara pertanian dan peternakan secara sinergis untuk mewujudkan kemandirian pangan dan energi di tingkat desa. Sistem ini mengedepankan prinsip ekonomi sirkular yang ramah lingkungan sekaligus mendorong peningkatan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat.
Ketua tim pelaksana, Rosmini Maru, dalam sambutannya menegaskan pentingnya pendekatan terpadu sebagai solusi terhadap tantangan ketahanan pangan dan energi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dengan memanfaatkan potensi lokal seperti limbah ternak dan hasil pertanian, kita bisa menghasilkan pupuk organik dan energi terbarukan seperti biogas. Selain itu, masyarakat akan dibimbing dalam pengemasan produk yang dihasilkan,” ujarnya.
Sambutan hangat juga datang dari perwakilan Desa Barata, Ramlah, yang mengapresiasi inisiatif perguruan tinggi dalam membangun sinergi bersama masyarakat.
“Program ini sangat kami sambut baik karena sejalan dengan visi kami untuk mewujudkan desa mandiri pangan dan energi. Kami yakin dengan pendampingan dari para dosen, kelompok tani dan ternak akan lebih produktif serta mampu menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang untuk memberikan wawasan tentang ekonomi hijau dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Kepala kelompok tani dan ternak Desa Marioriaja turut menyampaikan dukungan agar program ini dapat berjalan lancar dan berkelanjutan.
Selama beberapa bulan ke depan, program akan dilanjutkan dengan pelatihan teknis dan pendampingan lapangan, meliputi pembuatan pupuk organik cair dengan teknologi komposter, pembuatan pupuk organik padat dengan teknologi pencacah sampah, produksi ekoenzim, pembuatan dan pendampingan teknologi biogas dan biodigester, pembuatan kemasan pupuk organik cair, padat, dan ekoenzim, serta pelatihan pemasaran produk.
Melalui kolaborasi antara UNM, Universitas Lamappapoleonro, dan masyarakat Desa Marioriaja, program ini diharapkan menjadi percontohan yang efektif dalam mendukung agenda ekonomi hijau Indonesia tahun 2025, sekaligus meningkatkan kemandirian pangan dan energi masyarakat secara berkelanjutan.(*)
*Reporter: Nurul Aenun Mardia







