PROFESI-UNM.COM – Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) menyeragamkan seluruh Rektor Perguruan Tinggi Negeri Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (PTN LPTK) pada Forum Pasca Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI) dan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Perkumpulan Perguruan Tinggi Kependidikan Negeri (PPTKN). Kegiatan ini berlangsung di Ballroom Phinisi Hotel Claro Makassar Pada 22 hingga 24 Mei mendatang, Senin (22/5).
Tidak seperti biasa, kali ini pertemuan seluruh Rektor PTN LPTK cukup berbeda, terlihat seluruh tamu undangan memakai pakaian kejayaan masyarakat Bugis-Makassar yaitu Baju Bodo untuk Perempuan dan Baju Tutu untuk Laki-laki.
Terhitung ada 12 Rektor PTN LPTK beserta jajarannya dan tujuh Rektor sahabat PTN LPTK beserta jajarannya yang memakai baju adat Bugis Makassar tersebut.
Ide yang unik ini Rektor UNM dapatkan saat dirinya mendatangi undangan Pra KONASPI X di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) karena pada saat itu para tamu undangan memakai baju adat Yogyakarta yaitu Surjan. “Ini saya melihat pas kegiatan Pra KONASPI di UNY kita semua pakai baju adat Yogyakarta, nah sekarang ini Pasca KONASPI di UNM, saya bilang sama teman-teman di UNM, kita juga berikan pakaian adat Bugis Makassar saat kegiatan ini.” tuturnya.
Lebih lanjut, Rektor dua periode ini menyampaikan maksud dan tujuan para tamu undangan memakai baju adat Bugis Makassar tersebut yaitu para Rektor nantinya bisa mengenalkan pakaian adat tersebut. Juga bisa digunakan saat hari-hari besar.
“Ini sangat luar biasa, dalam kegiatan ini memakai pakaian adat. Ini maksudnya mengenalkan jika nanti ketika ada acara nasional atau seminar, sumpah pemuda dan yang lainnya. Ini bisa menjadi salah satu pilihan yang bisa kita gunakan,” jelasnya.
Terakhir, Guru Besar Teknologi Pertanian ini bahkan menghadiahi baju adat Bugis Makassar tersebut kepada para Rektor PTN LPTK beserta jajarannya. Ia mengatakan bahwa pakaian ini adalah buah tangan dari UNM untuk para tamu undangan.
“Pakaian ini menjadi oleh-oleh untuk dibawa pulang, bukan pas selesai acara dikumpul lalu dikembalikan. Ini juga menjadi bagian dari kebersamaan kita,” katanya. (*)
*Reporter: Aliefiah Maghfirah Rahman