PROFESI-UNM.COM – Esai merupakan salah satu komponen penting dalam proses seleksi Beasiswa Unggulan (BU) oleh Kemendikbudristek sebagai penyelenggara. Melalui esai, panitia seleksi dapat menilai karakter, motivasi, serta potensi kontribusi seorang pendaftar terhadap bangsa dan negara melalui pendidikan.
Oleh karena itu, penulisan esai tidak bisa secara asal-asalan. Ada beberapa strategi yang perlu diperhatikan agar esainya menjadi kuat, meyakinkan, dan mencerminkan kualitas diri yang unggul.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Langkah pertama yang penting dalam menulis esai adalah memastikan paragraf pembuka memiliki daya tarik atau hook. Hindari langsung memperkenalkan diri secara formal, dan sebaiknya gunakan kutipan inspiratif, fakta menarik, atau narasi singkat yang menggugah rasa ingin tahu pembaca.
Misalnya, mengawali esai dengan sebuah pernyataan tentang pentingnya pendidikan atau pengalaman yang menggugah bisa menjadi pembuka yang efektif untuk membangun koneksi emosional.
Kesalahan umum yang sering terjadi dalam esai pendaftaran beasiswa adalah terlalu fokus menjelaskan daftar prestasi tanpa menyampaikan dampak dari pengalaman tersebut. Penjelasan yang berlebihan mengenai pencapaian bisa terkesan menyombongkan diri jika tidak dengan melakukan refleksi yang mendalam.
Tips Menulis Esai
Oleh karena itu, penting untuk mengaitkan prestasi dengan pembelajaran dan kontribusi nyata, misalnya bagaimana pengalaman lomba membentuk kepemimpinan atau mendorong perubahan sosial di lingkungan sekitar.
Poin penting lainnya adalah menyampaikan cita-cita dengan alur yang jelas. Hindari menulis impian yang terkesan klise atau hanya sebatas wacana. Jabarkan visi jangka pendek dan jangka panjang secara konkret.
Tulis bagaimana program studi yang dipilih akan menjadi jembatan untuk mewujudkan cita-cita, serta bagaimana langkah-langkah realistis yang akan diambil untuk mencapainya.
Metode Situation, Task, Action, Result (STAR) sebaiknya penggunaan pada saat menuliskan pengalaman dan pencapaian. Dengan metode ini, pendaftar dapat menyusun cerita berdasarkan situasi yang mereka hadapi, tugasnysa, aksi yang mereka ambil, dan hasil yang perlu tercapai.
Struktur ini membantu esai tetap fokus, runtut, dan mudah kita pahami, serta memberikan kesan profesional dan reflektif.
Menggunakan kalimat seperti “Saya akan berkontribusi…” sangat direkomendasikan sebagai bentuk afirmasi dan komitmen. Kalimat ini menunjukkan niat kuat pendaftar untuk tidak hanya menyelesaikan studi, tetapi juga memberikan manfaat kepada masyarakat luas.
Jelaskan pula dalam bentuk konkret bagaimana kontribusi itu akan terwujud. Contohnya, melalui kegiatan pengabdian masyarakat, riset, atau pengembangan inovasi di bidang pendidikan, sosial, atau teknologi.
Selain itu, penting juga untuk menjaga keselarasan antara isi esai dan profil pribadi. Jangan hanya menulis hal-hal yang terdengar ideal, tetapi jauh dari pengalaman nyata.
Esai yang jujur, otentik, dan selaras dengan latar belakang pendaftar akan memberikan nilai tambah daripada esai yang terlalu mengada-ada atau bombastis.
Sebagai penutup dari esai buatlah satu paragraf yang meyakinkan bahwa diri kalian adalah kandidat yang pantas untuk menerima beasiswa.
Sebelum mengirimkan esai, pastikan untuk melakukan penyuntingan secara menyeluruh. Periksa kembali tata bahasa, struktur kalimat, dan kejelasan pesan yang ingin kamu sampaikan.
Bila perlu, mintalah masukan dari dosen pembimbing atau teman yang berpengalaman dalam seleksi beasiswa. Esai yang ditulis dengan cermat akan menjadi cerminan kualitas diri yang matang dan siap menjadi penerima Beasiswa Unggulan. (*)
*Reporter: Insyiraah Putri Aeni Hs