PROFESI-UNM.COM – Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan Sidang Terbuka Luar Biasa dalam rangka Pengukuhan Profesor. Sidang berlangsung di Ballroom Teater Lantai 2 Menara Phinisi UNM pada, Senin (28/7).
Dalam pidatonya, Juanda, salah satu guru besar dari bidang kepakaran Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), mengangkat tema “Ekokritik, Sastra Digital, dan Kecerdasan Buatan: Jalan Baru Pendidikan Berkarakter di Era Teknologi”.
Guru besar bidang sastra dan bahasa ini menyoroti konsep ekokritik dalam literasi digital terhadap pembangunan kurikulum. Ia menekankan pentingnya media digital yang memengaruhi cara pembaca berinteraksi dengan teks.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ia menyoroti pendekatan desain kreatif yang menggabungkan elemen visual, ekspresi naratif, dan resonansi budaya sebagai media pembelajaran transformatif yang sejalan dengan praktik integratif berbasis teknologi mutakhi” sorotnya.
Tak hanya itu, ia juga menekankan isu AI vs Student, yaitu perlunya mengawal penggunaan kecerdasan buatan dalam pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia melalui strategi institusional. Ia menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan, efisiensi tugas, dan ekspektasi kinerja yang terlihat dalam pola adopsi mahasiswa di Indonesia dan Taiwan.
Kurikulum, menurut Juanda, perlu diperbaiki agar mampu mengintegrasikan sastra sebagai wahana etika. Ia mengakhiri pidatonya dengan ajakan untuk merenungkan pentingnya harmoni antara ilmu, etika, dan alam.
“Tantangan ekologis and technology is very complex until today, pendidikan harus menjadi cahaya menuntun keberlanjutan. Ilmu bukan hanya soal wibawa, tapi bagaimana kita menjaga semesta,” tuturnya. (*)
*Reporter: Nurkhaerunnisa Aszahra Saleh







