
PROFESI-UNM.COM – Replikasi DNA adalah proses fundamental dalam biologi yang memungkinkan sel untuk menggandakan informasi genetiknya sebelum pembelahan sel. Proses ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap sel anak menerima salinan yang akurat dari DNA induk. Berikut adalah penjelasan mengenai tahapan dan mekanisme replikasi DNA.
Identifikasi Lokasi Awal
Proses replikasi dimulai dengan identifikasi lokasi awal yang dikenal sebagai *origin of replication*. Lokasi ini biasanya kaya akan basa timin (T) dan adenin (A), yang memudahkan pembukaan heliks ganda DNA.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Penguraian DNA
Enzim helikase berfungsi untuk membuka heliks ganda DNA, memutus ikatan hidrogen yang menghubungkan kedua untai. Hal ini menghasilkan dua untai tunggal yang akan berfungsi sebagai cetakan untuk sintesis DNA baru.
Pembentukan Garpu Replikasi
Setelah penguraian, terbentuklah struktur yang disebut garpu replikasi. Protein pengikat untai tunggal (SSB) menstabilkan untai tunggal agar tidak menyatu kembali. Enzim primase kemudian mensintesis primer RNA yang diperlukan untuk memulai proses sintesis.
Proses Sintesis
DNA polimerase mulai menambahkan nukleotida baru ke ujung primer RNA, membentuk untai DNA baru. Terdapat dua jenis untai yang disintesis:
– Leading strand: disintesis secara kontinu.
– Lagging strand: disintesis dalam potongan-potongan kecil yang dikenal sebagai fragmen Okazaki, yang kemudian disambungkan oleh enzim ligase.
Terminasi
Setelah seluruh DNA direplikasi, primer RNA dihilangkan dan digantikan dengan DNA oleh DNA polimerase. Fragmen-fragmen Okazaki pada lagging strand juga disambungkan menjadi satu untai utuh.
Setelah proses replikasi selesai, setiap molekul DNA baru terdiri dari satu untai lama (induk) dan satu untai baru yang disintesis. Ini dikenal sebagai replikasi semi-konservatif, karena setengah dari molekul asli dipertahankan dalam setiap salinan baru.
Replikasi DNA terjadi pada fase S dari siklus sel, sebelum mitosis atau meiosis, memastikan bahwa setiap sel anak menerima informasi genetik yang lengkap dan akurat. Proses ini tidak hanya penting untuk pertumbuhan dan perkembangan organisme, tetapi juga untuk pemulihan jaringan dan regenerasi sel. (*)
*Reporter: Sunan Jaya