PROFESI-UNM.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Makassar menghelat Seminar Riset Nasional di ruang teater menara pinisi UNM, Kamis (28/11).
Kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan budaya ilmiah dalam Lembaga Kemahasiswaan (LK) serta meningkatkan kualitas riset LK ini secara resmi dibuka oleh rektor UNM, Husain Syam.
Dalam sambutannya, Husain Syam mengatakan, sebetulnya memiliki agenda lain di Jakarta yang bertepatan dengan seminar riset ini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Agenda tersebut yakni mengikuti rapat pengambilan keputusan hasil PPG, yang dimana pada agenda tersebut ia merupakan salah satu penentu kebijakan sertifikasi guru.
Namun, ia mengaku lebih memilih menghadiri acara ini karena takut dimarahi oleh mahasiswa, dan meminta Wakil Rektor Bidang Akademik (WR I) untuk menghadiri rapat di Jakarta tersebut.
“Harusnya saya bertolak ke Jakarta sekarang, tapi saya minta WR I yang kesana, karena takut dimarahi mahasiswa bila tak menghadiri acara ini,” katanya.
Menurut guru besar fakultas teknik ini, ia adalah orang yang selalu diperintah oleh mahasiswa. Hal ini karna ia sangat sadar bahwa apa yang dikelola di PT itu adalah mahasiswa.
Mahasiswa bagi Husain Syam adalah subjek sekaligus objek. Sehingga semua yang dilakukan oleh seluruh stakeholder di UNM ini muaranya itu untuk memberikan yang terbaik kepada mahasiswa.
“Saya selalu bilang ke mahasiswa percayalah saya selalu berjuang bersama anda untuk memberikan yang terbaik, jangan selalu curiga ke saya, jangan ada dusta di antara kita,” tuturnya.
Husain Syam juga memberikan apresiasi terhadap acara ini. Menurutnya ini merupakan hal yang hebat bahwa kepengurusan lembaga mahasiswa saat ini bisa bersatu dimotori oleh BEM-Maperwa sehingga acara ini bisa terlaksana dengan baik.
Kegiatan-kegiatan ilmiah semacam ini, lanjutnya, mampu meretas sebuah image yang mencoba mendominasi bahwa mahasiswa UNM ini selalu hanya mempersoalkan hal-hal yang tak ilmiah.
Husain Syam menegaskan bahwa riset adalah suatu hal yang pokok, sebuah proses ilmiah yang harus selalu dihadirkan dalam seluruh gerak gerik mahasiswa.
“Saya sangat bahagia ketika nuansa-nuansa ilmiah ini hadir. Semangat-semangat ini yang harus selalu dibangun oleh mahasiswa. Fenomena terakhir yang sangat membanggakan yakni prestasi mahasiswa UNM sebagai urutan kelima perguruan tinggi yang meloloskan karya ilmiah di PIMNAS,” bebernya.
Terakhir, ia mengimbau kepada mahasiswa maupun dosen di UNM untuk menguatkan budaya ilmiah dengan selalu mengembangkan riset. Karna menurutnya riset adalah kunci bagi kemajuan ilmu pengetahuan.
“Perkuatlah diri anda dengan riset. Kita akan semakin kuat keilmuan karena riset,” katanya.
*Reporter: Andi Dela Irmawati