
PROFESI-UNM.COM Lembaga Kemahasiswaan se-Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali melakukan aksi susulan terkait Surat Keputusan (SK) Skorsing yang diberikan kepada enam mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UNM. Sebelumnya, demonstran tersebut telah melakukan aksi di FE UNM.
Massa aksi kali ini membuat membuat beberapa perangkat aksi yakni spanduk dan keranda mayat sebagai pelengkap aksi.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNM, Dwi Rezki Hardianto menjelaskan keranda mayat tersebut menandakan matinya demokrasi kampus UNM.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Keranda mayat ini teman-teman menandakan matinya demokrasi kampus kita hari ini,” katanya saat orasi, Kamis (19/7).
Lanjut, mahasiswa Fakuktas Bahasa dan Sastra (FBS) menuntut agar SK skorsing enam mahasiswa FE itu dicabut karena cacat prosedural.
“Kami disini menuntut agar pihak birokrasi segera mencabut SK skorsing, karena SK tersebut cacat secara prosedur,” ungkapnya.
[divider][/divide
Reporter: Muh. Sauki Maulana