PROFESI-UNM.COM – Aksi massa, baik dalam bentuk demonstrasi maupun unjuk rasa, kerap berlangsung di berbagai titik strategis di kota-kota besar. Meski sebagian besar aksi berlangsung damai, situasi di lapangan dapat berubah cepat dan berpotensi menimbulkan risiko bagi masyarakat yang tidak terlibat langsung. Bagi warga yang tidak sengaja berada di tengah kerumunan, penting untuk mengetahui langkah-langkah aman agar terhindar dari bahaya.
Langkah pertama yang disarankan adalah tetap tenang dan tidak panik. Kepanikan dapat mengaburkan pengambilan keputusan dan membuat seseorang terjebak lebih lama di area keramaian. Mengamati situasi sekitar secara cermat dapat membantu menemukan jalur keluar yang aman.
Kedua, masyarakat dianjurkan untuk menghindari area pusat kerumunan dan menjauhi titik yang menjadi fokus massa, seperti panggung orasi, mobil komando, atau barikade aparat. Memilih jalur alternatif atau memutar sedikit lebih jauh dapat mengurangi risiko terdorong atau terjebak di tengah arus pergerakan massa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketiga, penting untuk memanfaatkan perlindungan fisik yang ada di sekitar, seperti masuk ke dalam gedung, toko, atau area publik yang aman. Jika memungkinkan, gunakan aplikasi peta atau panduan lalu lintas untuk mencari jalan keluar dari lokasi aksi.
Keempat, waspadai penggunaan gas air mata atau benda peledak kecil yang kerap digunakan untuk membubarkan massa. Jika terpapar gas air mata, segera tutup hidung dan mulut dengan kain basah, hindari mengucek mata, dan cari udara segar.
Kelima, usahakan selalu membawa identitas diri dan peralatan darurat seperti air minum, masker, serta ponsel dengan baterai terisi penuh. Komunikasi dengan keluarga atau teman mengenai posisi terakhir dapat membantu jika situasi memburuk.
Dengan memahami langkah-langkah tersebut, kita dapat meminimalkan risiko saat berada di titik aksi massa. Edukasi tentang keselamatan pribadi di ruang publik menjadi bagian penting dari kesiapsiagaan, terutama di wilayah yang kerap menjadi pusat kegiatan massa. (*)
*Reporter: Eka Septi Irianti


 
  
					





 
						 
						 
						 
						