PROFESI-UNM.COM – Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) Universitas Negeri Makassar (UNM) berhasil lolos pendanaan PKM 2025 dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.
Tim yang diketuai Rifky Anrul ini mengusung program inovatif bertajuk MathPlay: Implementasi Pembelajaran Matematika Berbasis Permainan Squid Game untuk Mengatasi Kejenuhan Belajar Matematika Siswa SDN 9 Kelara.
Program MathPlay dirancang untuk menjawab tantangan kejenuhan siswa sekolah dasar dalam mempelajari matematika.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan mengadaptasi konsep permainan dari film populer Squid Game, tim menghadirkan metode belajar yang menyenangkan, interaktif, dan mendorong siswa lebih aktif memahami konsep matematika.
“Melalui MathPlay, kami ingin menunjukkan bahwa belajar matematika tidak harus selalu serius dan kaku. Dengan permainan, siswa bisa lebih aktif, bersemangat, dan tentunya lebih mudah memahami materi,” ujar Rifky.
Sebelum pelaksanaan, pada Selasa (26/8), tim terlebih dahulu melakukan sosialisasi program kepada guru dan siswa SDN 9 Kelara. Guru diberikan pemahaman mengenai cara mengintegrasikan permainan ke dalam pembelajaran, sementara siswa diperkenalkan dengan aturan sederhana agar siap mengikuti kegiatan keesokan harinya.
“Kami sangat terbantu dengan adanya sosialisasi ini karena bisa memahami bagaimana permainan akan diterapkan di kelas,” ungkap salah satu guru SDN 9 Kelara.
Keesokan harinya, Rabu (27/8), tim melaksanakan penerapan perdana program di kelas III SDN 9 Kelara dengan memperkenalkan permainan Lompat Angka.
Dalam permainan ini, siswa dibagi menjadi dua tim lalu bergantian maju melompat ke kotak angka dan menjawab soal matematika.
“Permainan ini membuat suasana kelas jauh lebih hidup dan seru. Anak-anak terlihat lebih semangat dan tidak takut lagi dengan soal matematika,” kata Rifky.
Dampak positif terlihat dari antusiasme siswa yang semakin bersemangat mengikuti pembelajaran. Mereka tidak hanya terlatih dalam berhitung, tetapi juga belajar konsentrasi, kerja sama, dan sportivitas.
“Anak-anak jadi lebih aktif, suasana kelas lebih menyenangkan, dan materi matematika terasa lebih mudah dipahami,” ujar salah satu guru usai kegiatan. (*)
*Reporter: Muh. Zaki Mubarak Ihwan







