PROFESI-UNM.COM – Program Studi (Prodi) Pendidikan Geografi dan Prodi Geografi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM) telah menerapkan program Merdeka Belajar- Kampus Merdeka (MBKM) kepada mahasiswa angkatan 2018, Selasa, (1/9).
MBKM sendiri merupakan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan proses pembelajaran di Perguruan Tinggi yang ftonom dan fleksibel. Di lingkup FMIPA UNM, Prodi Pendidikan Geografi dan Prodi Geografi merupakan yang pertama menerapkan program ini.
Ketua Prodi Pendidikan Geografi, Erman Syarif menuturkan, alasan pihaknya mulai menerapkan Kebijakan MBKM yakni untuk menyiapkan mahasiswa yang tanggap menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kompetensi mahasiswa harus dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan zaman. Tidak hanya dengan dunia industri dan dunia kerja tetapi juga dengan perkembangan zaman yang mengalami perubahan secara cepat.
“Prodi Pendidikan Geografi menyikapi kebijakan tersebut dengan melakukan penyesuaian Kurikulum Program Studi 2018 terhadap program MBKM,” tuturnya.
Peserta akan diberangkatkan pada 2 September 2020 berjumlah sekitar 77 orang dengan rincian 64 orang dari Prodi Pendidikan Geografi dan 13 orang dari Prodi Geografi. Peserta dibagi kedalam 8 kelompok yang masing-masing berisi 11 orang/dusun.
Tempat mengabdi para mahasiswa tersebut terletak di tiga lokasi yakni:
1.Desa Pa’rappunganta Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabipaten Takalar.
2. Desa Lassang barat Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar.
3.Desa Balangtanayya Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar.
Berkenaan dengan hal tersebut, salah satu mahasiswa yang ikut dalam program MBKM, Khatibul Umam mengungkapkan bahwa MBKM ini merupakan terobosan kebijakan yang baru yang sangat baik, karena memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk lebih cepat terjun dan mengimplementasikan ilmunya di masyarakat.
“Saya pikir ini sebuah terobosan kebijakan yang baru yang sangat baik. Jadi alangkah baiknya ketika lebih cepat untuk di implementasikan perilah kebijakan ini, terutama kebebasan 3 semester bagi mahasiswa untuk pembelajaran diluar kelas, dimana untuk melahirkan lulusan yang siap pakai dan profesional,” ungkapnya.
Ia juga berharap dengan adanya kebijakan ini dapat memunculkan suasana baru di dunia pendidikan saat ini, “Semoga dengan adanya kebijakan ini dapat memunculkan suasana baru didunia pendidikan kita saat ini , terutama dalam mengembangkan potensi pelajar lebih inovatif dan juga kreatif kedepannya,” harapnya.
Program MBKM tersebut nantinya akan berjalan selama 3 bulan mulai tanggal 2 September hingga 11 Desember 2020 (setara dengan 20 SKS).
*Reporter: Annisa Puteri Iriani/Editor: Dewan Ghiyats Yan Galistan