PROFESI-UNM.COM – Di tengah padatnya tugas kuliah dan kegiatan organisasi, mahasiswa seringkali lupa memberi ruang untuk diri sendiri. Padahal, memiliki hobi bukan sekadar aktivitas sampingan, tetapi juga menjadi sarana penyegaran mental dan pengembangan diri yang penting.
Hobi membantu mahasiswa menjaga keseimbangan antara tekanan akademik dan kebutuhan emosional. Kegiatan seperti menulis, menggambar, memasak, mendengarkan musik, atau berolahraga bisa menjadi bentuk self-healing yang sederhana namun efektif. Saat sedang penat, melakukan hobi yang disukai bisa mengembalikan semangat belajar dan memperbaiki suasana hati.
Lebih dari itu, hobi juga bisa menjadi modal masa depan. Tak sedikit mahasiswa yang berhasil mengembangkan hobinya menjadi portofolio profesional, bahkan sumber penghasilan. Contohnya, mahasiswa yang hobi desain grafis bisa membuka jasa freelance, atau yang suka menulis bisa menekuni blog atau konten media sosial.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menjalani hobi juga melatih konsistensi, kreativitas, dan manajemen waktu—keterampilan yang sangat berguna di dunia kerja nanti. Maka dari itu, penting bagi mahasiswa untuk mengenal dan mengembangkan hobinya, bukan justru menyingkirkannya karena dianggap tak produktif.
Tak hanya itu, hobi juga menjadi jembatan untuk memperluas relasi. Bergabung dalam komunitas atau forum yang sejalan dengan hobi membuka peluang bertemu teman-teman baru yang punya minat serupa. Dari sana, mahasiswa bisa saling bertukar ide, mendapat inspirasi, bahkan peluang kolaborasi.
Maka, daripada hanya mengisi waktu luang dengan hal-hal yang cepat menguap seperti scrolling media sosial tanpa arah, lebih baik digunakan untuk mengasah hobi yang bermakna. Siapa tahu, dari sekadar suka-suka, hobi itu bisa membuka jalan ke masa depan yang lebih cerah. (*)
*Reporter: Nur Mardatillah







