PROFESI-UNM.COM – Sejarah Pers Mahasiswa menjadi bekal awal peserta Diklat Jurnalistik Mahasiswa Tingkat Dasar (DJMTD) 2019 yang dilaksanakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Profesi Universitas Negeri Makassar (UNM).
Kegiatan berlangsung di Balai Diklat Desa, Kota Makassar, Jl Andi Djemma, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (31/10/2019).
Pemateri Sejarah Pers Mahasiswa , Abdul Rahman mengatakan pers mahasiswa lahir dari perjuangan mahasiswa. Olehnya itu, pers mahasiswa harus tetap memegang teguh idealismenya tanpa dikontrol oleh pihak manapun.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga:
Rektor UNM Imbau Mahasiswa Hindari Demonstrasi
Tumbuhkan Jiwa Entrepreneur, IKBIM UNM Gelar Talkshow
Begini Kronologi Meninggalnya Handri, Mahasiswa KKN-PPL UNM di Majene
Lebih lanjut, ia menambahkan, banyak tantangan yang akan dihadapi Pers Mahasiswa ke depannya.
“Mulai dari narasumber yang enggan diwawancarai, ataupun tidak mau dikritik,” katanya.
Padahal kata eks wartawan Tempo ini, Pers Mahasiswa memiliki kebebasan untuk mengkritik. Menurutnya, banyak berita kritik yang kemudian ditindaklanjuti oleh lembaga kemahasiswaan dan akhirnya melahirkan perubahan yang baik terhadap hal yang dikritik tersebut.
“Pers mahasiswa bebas untuk mengkritik apapun yang ada di kampus,” ujarnya.
Sebanyak 105 peserta siap mengikuti DJMTD 2019 yang dihelat pada 30 Oktober hingga 3 November 2019 mendatang.
Peserta DJMTD 2019 bakal menerima materi tentang jurnalistik. Selain itu, mereka juga akan diajak berkunjung ke media umum.
Mereka akan melihat proses pembuatan berita cetak dan online.(*)
Lihat video Bincang DJMTD 2019 via Profesi TV:
Like dan Follow instagram Profesi UNM
*Reporter: Andi Dela Irmawati