PROFESI-UNM.COM – Tim Math Healing Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Universitas Negeri Makassar (UNM) melaksanakan rangkaian kegiatan di SMPN 6 Moncongloe, Kabupaten Maros, pada Agustus 2025.
Program ini bertujuan mengatasi stigma negatif terhadap matematika melalui pendekatan psikologis dan metode yang menyenangkan agar siswa lebih percaya diri dalam belajar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dosen pembimbing, Bobby Poerwanto, menjelaskan bahwa stigma negatif terhadap matematika masih banyak di masyarakat.
“Hal ini dapat terlihat langsung ketika banyak orang cenderung menghindari jurusan kuliah yang berkaitan dengan hitung-hitungan,” ungkapnya.
Kegiatan perdana akan berlangsung pada 13 Agustus 2025 dan berawal dari sosialisasi program Math Healing. Sesi ini mengajak peserta memandang matematika secara positif sebagai ilmu yang menyenangkan, bermanfaat, melatih logika, sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri.
Antusiasme siswa terlihat jelas melalui interaksi aktif, diskusi yang berlangsung hangat bersama guru pendamping dan tim pelaksana, serta banyaknya pertanyaan selama kegiatan.
Pertemuan berikutnya dilaksanakan pada 23–24 Agustus 2025. Rangkaian kegiatan mencakup pre-test, intervensi psikologis berbasis Cognitive Behavioral Therapy (CBT), serta sesi edutainment melalui kuis digital interaktif dan permainan Math Scavenger Hunt.
Aktivitas ini dirancang untuk membangun pola pikir baru, menumbuhkan rasa percaya diri, serta menghadirkan pengalaman belajar matematika yang lebih menyenangkan.
Guru SMPN 6 Moncongloe, Susilawati, menyampaikan harapannya agar program ini memberi dampak positif bagi siswa.
“Kami berharap setelah kegiatan ini, siswa lebih bersemangat, prestasinya meningkat khususnya di bidang matematika. Selain itu juga stigma negatif yang ada perlahan bisa hilang,” ujarnya.
Saat ini, Program Math Healing masih berlanjut hingga September 2025 melalui pembentukan komunitas Math Healing sebagai wadah keberlanjutan. Dengan begitu, manfaatnya dapat lebih luas dan menjangkau lebih banyak siswa.(*)
*Reporter: Eka Septi Irianti







