PROFESI-UNM.COM – Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) tampil dalam rangkaian kegiatan Festival Media (FestMet) AJI 2025 yang berlangsung di Benteng Rotterdam, Minggu (14/09).
Kehadiran mereka menjadi sorotan setelah menyampaikan pesan kuat terkait jurnalisme berkeadilan dan isu transisi energi.
Dalam penyampaiannya, Abdul Somad, perwakilan PPMN, mengajak peserta festival untuk mengheningkan cipta mengenang korban demonstrasi dua pekan lalu serta aktivis lingkungan, Rudolfus Octavianus Ruma, yang meninggal saat menolak pembangunan proyek geotermal di NTT.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Abdul Somad menjelaskan bahwa PPMN merupakan organisasi independen yang telah berdiri selama hampir dua dekade.
“Kami konsisten mengembangkan kapasitas jurnalis, pers mahasiswa, jurnalis warga, hingga masyarakat sipil agar kualitas jurnalisme di Indonesia lebih bermutu dan berkeadilan,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, PPMN mempersembahkan pentas kolaborasi seni jurnalisme bertema transisi energi berkeadilan.
Pertunjukan ini mengalihwahanakan karya-karya jurnalistik menjadi teater. Melalui pendekatan ini, ia mengangkat liputan investigasi tentang konflik pembangunan geotermal di Pandaricang (Banten). Ia juga menyoroti proyek PLTS Cirata (Jawa Barat) dan membahas dampak operasional PLTU Tabalong (Kalimantan Selatan).
Karya-karya tersebut lahir dari fellowship transisi energi berkeadilan yang diinisiasi PPMN dengan dukungan Climate Works Foundation.
Melalui pendekatan seni, isu perubahan iklim dan energi diharapkan lebih mudah dipahami serta mampu menggugah kesadaran publik.
Terakhir, ia menjelaskan bahwa jurnalisme merupakan gerakan bersama untuk mewujudkan keadilan.
“Jurnalisme bukan sekadar teks atau video. Jurnalisme adalah gerakan bersama untuk mewujudkan keadilan,” tutupnya.(*)
*Reporter: Muh Apdal Adriansyah







