PROFESI-UNM.COM –Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar aksi saat Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di pelataran Gedung Phinisi UNM, Senin (11/8).
Dalam aksi tersebut, Syamri selaku Presiden BEM UNM menyatakan bahwa banyak mahasiswa yang sudah menerima kwitansi pembayaran almamater, tetapi belum mendapatkan almamater.
“Masih banyak mahasiswa angkatan 2025 yang sudah mendapatkan kwitansi pembayaran almamater, tetapi belum menerima almamaternya,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Presiden BEM itu juga menyampaikan mosi tidak percaya kepada Rektor UNM.
Senada, Menteri Sosial dan Politik BEM UNM, Muhammad Thamrin, menjelaskan bahwa pekerjaan rumah (PR) UNM masih banyak.
“Aksi yang kami lakukan karena masih banyak PR UNM,” katanya.
Thamrin memaparkan bahwa salah satu PR tersebut adalah masih banyak mahasiswa angkatan 2025 yang tidak mendapatkan almamater, sehingga tidak hadir pada PKKMB 2025.
“Masih ada mahasiswa angkatan 2025 yang tidak mendapatkan almamater sehingga tidak datang ke PKKMB,” jelasnya.
Ia menambahkan, persoalan lain adalah kebijakan penambahan penerimaan kuota jalur mandiri di UNM, tetapi fasilitas yang tersedia tidak memadai.
“Kebijakan penambahan penerimaan kuota jalur mandiri di UNM, tetapi fasilitasnya tidak memadai,” ungkapnya.
Terakhir, ia menegaskan bahwa biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) di UNM tergolong mahal.
“Biaya UKT di UNM mahal,” tegasnya.(*)
*Reporter: Muhammad Fauzan Akbar







