PROFESI-UNM.COM – Pemimpin Redaksi Koran Tempo, Budi Setyarso menerangkan fungsi media atau pers di masa pandemi menjadi sangat signifikan. Hal itu Ia utarakan saat membawakan materi dalam talkshow LPM Profesi UNM yang bertajuk “Covid-19, Media dan Wajah Indonesia”, Jumat (11/9).
“Dalam situasi krisis seperti inilah sebenarnya fungsi media diperlukan,” terangnya.
Pimred Koran Tempo itu menjabarkan fungsi media sebagai watchdog (pengawas) semakin krusial ketika wabah pandemi membesar. Selain sebagai pengawas, dalam talkshow ini Ia juga menjelaskan kedua fungsi media lainnya yakni edukasi dan hiburan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Fungsi itu kan ada tiga, yang pertama sebagai pengawas, edukasi buat publik dan juga fungsi hiburan. Nah tiga-tiganya sangat relevan dan penting di situasi krisis,” terangnya.
Sepanjang trayek media memberitakan Covid-19, Budi menceritakan bahwa hal yang kerapkali terekspos oleh pemerintah adalah penyangkalan akan berita pandemi, dan terkesan meremehkan. Padahal menurutnya, media sudah seringkali mengingkatkan ancaman pandemi yang tinggal menunggu waktu pada bulan Februari lalu sebelum kasus pertama Covid-19 di Indonesia mencuat.
“Bahkan pemerintah mengeluarkan satu kebijakan insentif untuk pariwasata dengan menyewa influencer. Tujuannya, katanya untuk mengambil kesempatan karena turis asing itu menghindari negara yang sedang terkena wabah, seperti Korea Selatan dan Cina,” tuturnya.
Namun disisi lain, dirinya turut menyayangkan pandangan kebanyakan orang yang menganggap Covid-19 sebagai aib. Sehingga mempengaruhi pola sosial masyarakat dengan menutup-nutupi hal ini.
“Covid itu sebenarnya bukan aib, orang harusnya berterus terang menunjukkan tracingnya,” sebutnya.
*Reporter: Annisa Puteri Iriani