Narasi 2018, Bentuk Keprihatinan Karakter Pemuda di Indonesia

Avatar photo

- Redaksi

Sabtu, 17 November 2018 - 05:49 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PROFESI-UNM.COM -Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), UNM menggelar Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia (Narasi) 2018 dengan mengusung tema ‘Bahasa dan Sastra Indonesia Responsif Budaya untuk Penguatan Karakter Bangsa di Era Industri 4.0’. Acara ini diadakan di Ballroom Lt. 2 Menara Pinisi UNM, Sabtu (17/11).

Seminar ini menghadirkan beberapa pembicara, diantaranya Iman Suyitno, guru besar FBS Universitas Negeri Malang; Suminto A. Sayuti, Guru Besar FBS dan Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta; dan Salam, Dosen FBS UNM dan Kepala Dinas Pendidikan Kab. Gowa. Turut hadir pula Dosen FBS UNM, Usman selaku moderator.

Baca Juga Berita :  KSR PMI UNM Gelar Aksi Donor Darah di FBS

Seminar ini membahas karakter bangsa pemuda, pelajar, dan mahasiswa Indonesia dalam merespon zaman serba digital ini. Iman Suyitno menjelaskan berbagai masalah yang dihadapi bangsa Indonesia khususnya pemuda di era milenial ini. “Era ini menawarkan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini berdampak pada terbentuknya karakter konsumtif dan serba instan,” terang Suyitno.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih lanjut, Salam menjelaskan mengenai peningkatan kualitas guru dalam membangun karakter kebangsaan pemuda pelajar. Menurut Salam tenaga pengajar harus melek teknologi dan memanfaatkan hal itu dalam melakukan aktivitas belajar mengajar. Namun nilai-nilai kearifan budaya lokal tidak mesti ditinggalkan. “Kita mesti menggunakan teknologi dalam mengajar agar siswa tertarik. Tapi tetap menonjolkan kearifan lokal,” ujar salam di sela-sela pematerian.

Baca Juga Berita :  FBS UNM Tegaskan Aturan Baru Layanan Akademik

Suminto A. Sayuti, turut menambahkan, rasa cinta terhadap kebudayaan sendiri harus dibangun. Budaya lokal mesti di itegrasikan dalam pembelajaran. “Jangan lupakan yang khas Indonesia itu,
Bahasa Indonesia adalah rahim yang melahirkan bangsa yang besar ini,” tegasnya

Seminar Narasi 2018 dihadiri oleh 500 orang. Peserta terdiri dari mahasiswa dari berbagai kampus di indonesia.


*Reporter: Wahyu Riansyah

Berita Terkait

UNM Buka Program Studi S-1 Sastra Arab, Cetak Sejarah Baru
FBS UNM Road To Pilmapres 2025, Ini Jadwal Lengkapnya
BEM FBS UNM Galang Dana untuk Korban Kebakaran Motor
FBS Kembali Rusuh, Dua Motor Jadi Korban
PKM Buka Kesempatan Luas bagi Mahasiswa
Pusdamm BEM FBS UNM Gelar Pelatihan Jurnalistik, Sebar Dakwah Informatif
Mahasiswa Sastra Indonesia 23 Lakukan Observasi di Kabupaten Bulukumba
Multilingualisme Sebagai Potensi Studi Internasional Bahasa Jerman
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 6 Juli 2025 - 22:34 WITA

UNM Buka Program Studi S-1 Sastra Arab, Cetak Sejarah Baru

Kamis, 15 Mei 2025 - 03:30 WITA

FBS UNM Road To Pilmapres 2025, Ini Jadwal Lengkapnya

Selasa, 4 Maret 2025 - 22:42 WITA

BEM FBS UNM Galang Dana untuk Korban Kebakaran Motor

Sabtu, 22 Februari 2025 - 22:11 WITA

FBS Kembali Rusuh, Dua Motor Jadi Korban

Senin, 27 Januari 2025 - 22:32 WITA

PKM Buka Kesempatan Luas bagi Mahasiswa

Berita Terbaru

Suasana Khidmat dalam pengukuhan guru besar UNM, (Foto: St. Masyita Rahmi)

Agendasiana

UNM Kembali Lahirkan 4 Guru Besar Baru

Senin, 14 Jul 2025 - 15:04 WITA

Ilustrasi Mahasiswa Mengerjakan Skripsi, (Foto: AI.)

wiki

5 Tool Penunjang Skripsi

Sabtu, 12 Jul 2025 - 01:21 WITA

Potret mahasiswa akhir bersam teman-temannya (Foto: Int)

wiki

Kebiasaan Aneh Mahasiswa Akhir Saat Menyusun Skripsi

Sabtu, 12 Jul 2025 - 01:01 WITA