PROFESI-UNM.COM – Fuad Farizt De Aprilia, selaku perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (BEM FIP), mengungkapkan bahwa aksi demonstrasi yang digelar merupakan puncak dari serangkaian konsolidasi yang telah dilakukan beberapa kali sebelumnya. Konsolidasi tersebut, menurutnya, bertujuan untuk merespons berbagai isu internal di lingkungan Universitas Negeri Makassar.
“Kami sudah melakukan konsolidasi sekitar tiga sampai empat kali. Salah satunya terkait pengawalan jasa almamater,” ujar Fuad. Ia menambahkan bahwa sebelum aksi ini berlangsung, pihaknya sempat melakukan final check konsolidasi untuk mematangkan rencana aksi sebagai bentuk tanggapan atas dinamika yang terjadi di kampus.
Aksi turun ke jalan ini, kata Fuad, merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap kinerja birokrasi kampus yang dianggap belum menyelesaikan berbagai persoalan mendasar. Konsolidasi sendiri berlangsung di beberapa titik, seperti di Fakultas Psikologi dan juga di masing-masing fakultas secara internal.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Fuad yang berasal dari Fakultas Ilmu Pendidikan menuturkan bahwa keluhan dari fakultasnya telah disampaikan dalam aksi, dan ia menilai bahwa aksi ini telah membawa harapan akan titik terang. “Hari ini kami suarakan apa yang menjadi kesepakatan bersama hasil konsolidasi terstruktur,” tegasnya.
Beberapa isu yang diangkat dalam aksi ini antara lain terkait tidak transparannya distribusi jasa almamater bagi mahasiswa baru. Banyak di antaranya yang hanya menerima potensi atau bukti pembayaran tanpa mendapatkan jas almamater secara langsung. Selain itu, isu lain yang turut mencuat adalah dugaan praktik jual beli nilai yang hingga kini belum diselesaikan oleh pihak kampus.
“Hingga sekarang akar permasalahan dari jual beli nilai belum ditemukan. Kami minta birokrasi hadir dan menjelaskan secara langsung,” jelas Fuad.
Ia juga menyayangkan belum adanya tanggapan dari pihak birokrasi hingga saat wawancara dilakukan. Jika tidak ada solusi yang diberikan, Fuad menyebut bahwa pihak mahasiswa akan kembali melakukan evaluasi dan menentukan langkah lanjutan. “Kami tidak pakai sistem komando, tapi sistem koordinasi. Jadi akan kami bahas bersama untuk menentukan aksi selanjutnya,” katanya.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa beberapa fakultas turut hadir dalam aksi ini, di antaranya dari Fakultas Ilmu Pendidikan, Teknik, FMIPA, dan Ekonomi. Terkait AMORAS, Fuad menjelaskan bahwa kelompok tersebut tidak terdata dalam konsolidasi, namun ia yakin mereka akan melakukan gerakan tersendiri.
“Saya tahu betul karakter AMORAS, ketika melihat ketimpangan, mereka pasti akan bergerak, mungkin bukan hari ini, tapi akan ada,” pungkasnya.
Demonstrasi ini terlaksana di depan Menara Pinisi, jalan Andi Pangeran Pettarani, Kamis (31/7). (*)
*Reporter: Firmansyah