PROFESI-UNM.COM- Muhammad Arqam Jibril, mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Negeri Makassar asal Kabupaten Fak-Fak Provinsi Papua Barat baru-baru ini mengikuti seleksi pemilihan Duta Maritim Tingkat Nasional yang dinaungi oleh Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo).
Aspeksindo kembali membuka Sekolah Duta Maritim Indonesia ke-4 sejak 2021 sebagai upaya menumbuhkan kepedulian generasi muda terhadap ekosistem maritim. Hingga saat ini, para duta maritim nasional masih melakukan pelatihan Duta Maritim di Tabet Barat, Jakarta Selatan, (10-17/8).
Arqam, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa motivasinya mengikuti pelatihan Duta Maritim Nasional berangkat dari latar belakang tempat tinggalnya daerah pesisir. Ia melihat Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara kemaritiman yang berpeluang menjadi poros maritim dunia. Hal tersebut mendorongnya untuk maju menyebarkan kepedulian maritim kepada masyarakat, terutama para penerus bangsa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Duta Maritim 2025
“Saya mengikuti duta maritim karena latat belakang saya sebagai anak pesisir yang melihat bahwa potensi kita sebagai negara kemaritiman sangat besar sehingga berpotensi sebagai poros maritim dunia,” ungkapnya.
Arqam juga menjelaskan bahwa dirinya bersama seluruh Duta Maritim Nasional mengikuti rangkaian pelatihan. Kegiatan itu mencakup partisipasi dalam Musyawarah Nasional dan Dies Natalis Aspeksindo ke-8, serta upacara 17 Agustus pada penutupan pelatihan.
“Untuk kegiatan disini kami sebagai partner Aspeksindo yang ikut memeriahkan musyawarah nasional ke-3 sekaligus ulang tahun Aspeksindo ke-8 tahun, dan ditutup dengan upacara 17 Agustus di Kemenpora,” jelasnya kepada Kru LPM Profesi UNM.
Hal menarik lain yang diungkapkan Arqam, selama pelatihan Duta Maritim mereka berkesempatan menyampaikan aspirasi kemaritiman langsung kepada Kementerian Ketenagakerjaan RI. Mereka juga melakukan kunjungan ke sejumlah lembaga penyalur aspirasi. Lembaga tersebut antara lain Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
“Kami diberi kesempatan untuk bisa beraspirasi soal isu-isu wilayah maritim di Indonesia, dibekali materi pelatihan Duta Maritim, dan melakukan kunjungan ke Kementrian, DPR, MPR, DPD RI, serta kunjungan di beberapa museum bersejarah,” ungkapnya (*)</p>
*Reporter : Florencya Alnisa Christin







