
PROFESI-UNM.COM – Pengurus Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Universitas Negeri Makassar (UNM) menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang ke-42 Tahun Buku 2024 di Ballroom Teater Lantai Tiga Menara Phinisi, Kamis (13/3).
Ketua Pengurus Koperasi KPRI UNM menyampaikan bahwa RAT diadakan untuk pertanggungjawaban dan perencanaan pendapatan koperasi. Kegiatan ini mengusung tema ‘Penguatan Tata Kelola Guna Merealisasikan Manfaat Berkoperasi’.
“Tujuan diadakannya rapat, yang pertama sebagai ladang pertanggungjawaban pengurus dan pengawas untuk melaporkan dan mengevaluasi hasil kerja pengurus dan pengawas UNM tahun buku 2024. Kedua, mengesahkan laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas dalam pelaksanaan kegiatan usaha. Dan ketiga, menyusun program kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi tahun depan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Peserta terdiri dari seluruh anggota KPRI UNM, penyelenggara kegiatan ini adalah pengawas, pengurus dan karyawan yang dibentuk dari sebuah kepanitiaan. Pengurus menganggarkan biaya rapat dalam RAB 2024, seiring dengan penambahan 138 anggota dan dosen baru.
Adapun Tuti mengatakan bahwa anggota KPRI UNM mendapatkan dua manfaat, yaitu penghasilan tambahan dan tunjangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan tiap tahunnya mendapatkan sisa hasil usaha.
“Anggota akan mendapatkan penghasilan tambahan mulai dari tunjangan untuk kebutuhan sehari-hari hingga pengembangan usaha anggota dan sisa hasil usaha. Setiap tahun KPRI akan selalu membagi sisa hasil usaha dan juga mendapatkan paket lebaran,” katanya.
PPKS UNM Sulit Tangani Kasus Pelecahan di FIS-H Karena Tidak Dilaporkan
Menurut Ketua KPRI UNM ini, bagi para anggota nantinya bisa memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan. Mereka juga dapat memanfaatkan kesempatan untuk memperluas koneksi profesional.
Lebih lanjut Tuti Supatminingsih mengatakan bahwa koperasi memegang nilai-nilai kekeluargaan, gotong royong dan saling tolong menolong. KPRI UNM juga melakukan kerjasama dengan dewan serta jajarannya.
“Koperasi itu kekeluargaan dan yang penting tidak macet pendanaan. KPRI UNM sebagai koperasi yang bekerjasama dengan dewan pembina, rektor dekan dan kepala biro, bahkan aset KPRI telah mencapai angka 102.189.969.780 rupiah,” ungkapnya.
KPRI membangun modal usaha dari dua sumber, yaitu modal internal dan eksternal. Anggota Koperasi menyetor modal melalui simpanan pokok, simpanan wajib, dan deposito yang menawarkan bunga lebih tinggi dari bank.
“Modal usaha terdiri dari modal internal dari anggota yaitu simpanan wajib dan simpanan pokoknya. Kemudian modal eksternal pengumpulan modal internal dari anggota melalui simpanan pokok dan wajib. Serta simpanan deposito, anggota yang menyimpan uangnya di KPRI tapi di batasi paling tinggi 400 juta itu bunganya 0,5 persen lebih tinggi dari bank,” lapornya.
Terakhir, Tuti Supatminingsih mengucapkan banyak terimakasih pada pihak yang membantu banyak dalam mengelola KPRI. Ia juga mengharapkan kerja sama.
“Terima kasih kepada seluruh anggota KPRI UNM yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk mengelola koperasi ini. Mari kita sama-sama tingkatkan performa kewirausahaan sehingga mampu bersaing, bertahan dan menghadapi tantangan kondisi global yang semakin kompleks,” ucapnya.
Tuti berharap rapat hari ini bisa menghasilkan keputusan terbaik. Mengharapkan para anggota mampu mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
“Kami harapkan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan karena apa yang kita bahas hari ini akan menjadi landasan untuk program kerja tahun buku berikutnya. Saya ucapkan selamat melaksanakan rapat anggota, semoga dapat menghasilkan keputusan dan rencana program kerja yang berarti bagi perkembangan koperasi unm kedepannya,” harapnya.
*Reporter: Nurkhaerunnisa Aszahra Saleh