PROFESI-UNM.COM-Usai melaksanakan Musyawarah Jurusan (Musjur), serta melakukan uji kelayakan pada kandidat tunggal, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Gizi, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) mengamanahkan Richard Glendy Putra sebagai Formatur Ketua Umum HMJ Gizi FIKK Universitas Negeri Makassar (UNM) periode 2025/2026.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebuah roda kepungurusan baru, bagi Richard himpunan bukanlah sekadar tempat berkumpul. Namun adalah wadah pergerakan setiap unsur mahasiswa mencerminkan nilai-nilai dari Program Studi Gizi FIKK. Menyadari hal itu, Ia pun merumuskan visi kepengurusan yang sejalan dengan pandangannya itu. Yakni “Mewujudkan himpunan yang progresif dalam ide dan aksi, serta kolaboratif dalam setiap langkah”.
Mahasiswa itu menjelaskan himpunan sebagai wujud pergerakan harus mampu membangun sikap kolabotaif tanpa batas guna membuka cakrawala berpikir yang lebih luas. Ia percaya dengan adanya kolaborasi yang kuat akan menciptakan ruang himpunan yang terbuka sebagai tempat berprogres, bersuara hingga sebagai tempat pemersatu berbagai unsur mahasiswa baik dari dalam maupun dari luar Prodi Gizi.
“Strategi yang saya bawa adalah membangun pola kerja yang partisipatif dan lintas batas. Kolaborasi tidak akan terbatasi hanya dalam lingkup prodi, tetapi juga dengan berbagai elemen di luar prodi Gizi, menciptakan ruang organisasi yang terbuka, dimana setiap individu merasa punya tempat untuk tumbuh, berkontribusi, dan bersuara,” jelasnya kepada kru LPM Profesi pada Rabu, (9/7).
Lebih lanjut Ia mengungkapkan alasannya menerima posisi sebagai Ketua Umum ialah karena ingin memanfaatkan kesempatan yang ada untuk meningkatkan potensi diri di luar proses perkuliahan. Selain itu, Ia pun menganggap pengabdian ini sebagai bentuk ungkapan terimakasih atas apa yang telah ia dapat selama berproses di HMJ Gizi FIKK.
“Saya bersedia mengemban tanggung sebagai ketua, hanya sesederhana menyadari bahwa kesempatan ini tidak datang untuk kedua kalinya, dan ingin mengabdi kepada himpunaan sebagai bentuk rasa terima kasih saya atas segala pembelajaran saya dapat ketika berada di himpunan,” ungkapnya dalam pesan singkat Whatsapp.
Memberi pandangannya terkait organisasi krisis kader, Mahasiswa Angkatan 2022 itu pun turut mengungkapkan upayanya menarik perhatian mahasiswa lain untuk ikut berorganisasi ialah bagaimana memperbaiki diri menjadi lebih baik daripada orang yang tidak memberi diri untuk belajar di luar ruang perkuliahan. Namun baginya, sebuah pandangan dan pilihan orang pastinya akan berbeda-beda tergantung pada prioritas masing-masing individu.
Dalam penutupnya Ia mengucapkan secercah harapannya agar himpunan yang dipimpinnya dapat melintasi tantangan dan rintangan lewat pengabdian. Harapnya semoga himpunan tetap tangguh hingga tiba di penghujung titik harapan yang akan dinakhodainya.
“Semoga kedepan himpunan ini kuat dalam mengarungi samudra perjuangan yang bernama pengabdian. Biar lah setiap riak yang datang, adalah tantangan. Biarlah setiap badai yang datang, adalah arah. Sehingga pada akhir nanti kami bersama sama mampu untuk menyandarkan kapal kami pada pelabuhan harapan,” tutupnya. (*)
*Reporter : Florencya Alnisa Christin