PROFESI-UNM.COM – Limbah makanan merupakan salah satu persoalan lingkungan yang kerap diabaikan, padahal dampaknya sangat besar terhadap keberlanjutan bumi. Setiap tahun, jutaan ton makanan terbuang sia-sia di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Padahal, di sisi lain, masih banyak masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan pangan. Karena itu, penting bagi setiap individu, termasuk mahasiswa, untuk mulai menerapkan pola hidup bijak dalam mengonsumsi makanan.
Langkah Mahasiswa Kurangi Limbah Makanan
Sebagai mahasiswa, langkah kecil yang bisa dilakukan adalah membeli makanan sesuai kebutuhan, menghabiskannya tanpa sisa, serta merencanakan daftar belanja dengan matang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menulis daftar bahan makanan yang benar-benar diperlukan akan membantu menghindari pembelian berlebihan dan mengurangi risiko bahan pangan terbuang karena kedaluwarsa. Kebiasaan sederhana ini tidak hanya menghemat pengeluaran, tetapi juga melatih disiplin dalam mengatur keuangan sehari-hari.
Selain itu, sisa makanan diolah kembali menjadi hidangan baru yang lezat. Misalnya, nasi sisa bisa dijadikan nasi goreng, sedangkan sayuran yang tersisa dapat diolah menjadi sup atau tumisan.
Langkah kecil seperti ini tidak hanya mencegah makanan terbuang, tetapi juga mengasah kreativitas dalam mengelola bahan pangan yang ada.
Penyimpanan bahan makanan juga perlu perhatikan serius agar tidak cepat rusak. Gunakan wadah tertutup rapat, simpan di suhu yang sesuai, dan pisahkan bahan mentah dari makanan matang.
Dengan memahami cara penyimpanan yang tepat, bahan makanan dapat bertahan lebih lama dan terhindar dari pembusukan yang menyebabkan kerugian.
Kesadaran untuk tidak membuang makanan juga bisa diterapkan di luar rumah. Saat makan di restoran atau tempat umum, ambillah porsi secukupnya sesuai kemampuan makan.
Jika makanan masih tersisa, bawalah pulang menggunakan wadah sendiri agar tidak terbuang sia-sia. Tindakan kecil ini dapat mencerminkan tanggung jawab terhadap lingkungan dan rasa syukur atas makanan yang dimiliki.
Tak hanya itu, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan dengan mengedukasi teman sebaya tentang pentingnya mengurangi limbah makanan.
Edukasi sederhana di media sosial, berbagi tips pengelolaan makanan, atau mengadakan kegiatan berbagi makanan berlebih dapat menumbuhkan kesadaran kolektif untuk hidup lebih bijak.
Dengan menerapkan kebiasaan konsumsi bijak, mahasiswa tidak hanya berperan menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga membangun karakter peduli, hemat, dan bertanggung jawab. (*)
*Reporter: Eka Septi Irianti







