PROFESI-UNM.COM – Seruan aksi kembali digelar oleh Aliansi Mahasiswa Makassar di Fly Over, Senin (01/09). Aksi tersebut menjadi ruang penyampaian aspirasi mahasiswa terhadap sejumlah kebijakan pemerintah.
Dalam momentum aksi, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Makassar (UNM), Syamry, menanggapi insiden yang terjadi saat demonstrasi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Ia menjelaskan bahwa pihaknya tidak mengetahui asal organisasi maupun lembaga yang menggelar aksi tersebut.
“Pada saat itu teman-teman di internal UNM sedang melakukan konsolidasi dan aksi itu kami tidak tahu organisasi apa dan lembaga apa,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Syamry menambahkan bahwa pihaknya menyayangkan adanya gerakan yang tidak berorientasi pada substansi tuntutan mahasiswa. Menurutnya, hal yang diinginkan adalah agar tuntutan benar-benar diakomodasi, diimplementasikan, dan diselesaikan.
“Kita menginginkan tuntutan kita betul-betul diakomodir, diimplementasikan, dan diselesaikan,” tegasnya.
Ia juga menyoroti kondisi psikologis massa aksi yang turun pada malam hari. Menurutnya, hal tersebut membuat massa tidak mengetahui keberadaan orang di dalam gedung.
“Saya juga melihat psikologinya teman-teman massa aksi yang turun di malam hari ini tidak mengetahui ketika misalnya masih ada orang di gedung. Itu yang kemudian sekiranya juga perlu diperhatikan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi melakukan tindakan di luar batas dan substansi gerakan.
“Penyampaiannya kepada masyarakat sebenarnya adalah tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan-tindakan di luar batas dan substansi gerakan,” sambungnya.
Di akhir pernyataannya, Syamry menyampaikan belasungkawa atas korban jiwa dalam insiden tersebut.
“Kami juga turut berduka cita atas meninggalnya tiga orang masyarakat sipil dan pejabat dari DPR ini yang menjadi korban saat insiden itu,” tutupnya. (*)
*Reporter: Muh. Zaki Mubarak Ihwan