Pelajaran Berharga Dari Peristiwa G30S PKI Tahun 1965

Avatar photo

- Redaksi

Kamis, 2 Oktober 2025 - 19:43 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Monumen Pancasila Sakti yang terletak di kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur (Foto: Int)

Monumen Pancasila Sakti yang terletak di kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur (Foto: Int)

 

PROFESI-UNM.COM – Sejarah kerap dianggap sebagai guru terbaik bagi suatu bangsa. Namun, ketika diabaikan, sejarah justru bisa menjadi ancaman yang menggiring bangsa menuju kemunduran. Salah satu peristiwa kelam yang masih membekas hingga kini adalah tragedi Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI) pada tahun 1965.

Tragedi G30S PKI menjadi titik penting dalam perjalanan Indonesia. Peristiwa ini tidak hanya meninggalkan luka mendalam, tetapi juga mengubah arah politik nasional, menutup era Orde Lama dan mengantarkan lahirnya Orde Baru.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Upaya kudeta ini digerakkan oleh D.N. Aidit bersama pimpinan PKI serta melibatkan Letkol Untung Syamsuri dari unsur militer. Gerakan tersebut berakhir dengan penculikan dan pembunuhan sejumlah perwira tinggi TNI AD, termasuk Jenderal Ahmad Yani. Target utama kudeta adalah menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno untuk menjadikan Indonesia sebagai negara komunis.

Baca Juga Berita :  Kamu Belum Daftar SNMPTN 2018? Begini Persyaratan

Meski gagal, peristiwa ini menorehkan dampak besar bagi bangsa Indonesia. Tragedi tersebut mengingatkan masyarakat bahwa sejarah harus menjadi landasan untuk memperkuat negara.

Ada beberapa pelajaran penting yang dapat terpetik dari tragedi G30S PKI. Pertama, persatuan menjadi fondasi utama dalam menjaga keberlangsungan bangsa. Perpecahan ideologi yang termanfaatkan PKI kala itu menunjukkan betapa rapuhnya bangsa tanpa persatuan.

Kedua, peristiwa ini menekankan pentingnya perlindungan hak asasi manusia (HAM). Penculikan dan pembunuhan yang terjadi menjadi bukti nyata lemahnya jaminan HAM pada masa itu. Padahal, setiap warga negara berhak hidup aman dan dapat perlakukan adil.

Ketiga, G30S PKI mengajarkan bahwa Pancasila harus terjaga sebagai dasar negara dan sumber hukum tertinggi. Hal ini sesuai dengan ketentuan UU Nomor 12 Tahun 2011 yang menegaskan kedudukan Pancasila. Upaya untuk menggantinya hanya akan menimbulkan perpecahan.

Baca Juga Berita :  Lestarikan Makanan Tradisional, Mahasiswa Antropologi Gelar Anthropologi Culiner Fest

Keempat, sistem komunisme tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Paham ini menolak kepemilikan individu dan menyerahkan seluruh alat produksi kepada negara. Konsep tersebut bertolak belakang dengan nilai demokrasi dan prinsip Pancasila yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan.

Kelima, Demokrasi sehat membuka ruang bagi rakyat menyampaikan aspirasi serta mencegah penyalahgunaan kekuasaan. Lemahnya demokrasi justru melahirkan konflik dan merugikan masyarakat.

Tragedi G30S PKI tidak hanya menjadi catatan sejarah, tetapi juga peringatan agar bangsa Indonesia tetap waspada dalam menjaga Pancasila.

Sejarah tidak boleh dipandang sekadar arsip masa lalu. Dari tragedi G30S PKI, bangsa Indonesia belajar bahwa tanpa persatuan, perlindungan HAM, dan demokrasi yang kokoh, negara akan mudah goyah. (*)

Reporter: Muhammad Nasruddin

Berita Terkait

Cara Menggunakan Aplikasi Canva dengan Baik, Panduan untuk Mahasiswa Baru
Tips Maba, Kenali Diri Sebelum Gabung UKM
Hindari Burnout, Ini Cara Mahasiswa Atasi Stres Setelah UTS
Cara Menjadi Videografer yang Baik, Mahasiswa Baru Wajib Tahu
Tips Mengatasi Kecapean Sehari-hari
Target Akademik Menjelang UTS
Persiapan Efektif Untuk Hadapi UTS
Tips Menjaga Imunitas Saat Musim Hujan
Berita ini 16 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 9 Oktober 2025 - 00:55 WITA

Cara Menggunakan Aplikasi Canva dengan Baik, Panduan untuk Mahasiswa Baru

Kamis, 9 Oktober 2025 - 00:50 WITA

Tips Maba, Kenali Diri Sebelum Gabung UKM

Rabu, 8 Oktober 2025 - 23:03 WITA

Hindari Burnout, Ini Cara Mahasiswa Atasi Stres Setelah UTS

Kamis, 2 Oktober 2025 - 19:55 WITA

Cara Menjadi Videografer yang Baik, Mahasiswa Baru Wajib Tahu

Kamis, 2 Oktober 2025 - 19:49 WITA

Tips Mengatasi Kecapean Sehari-hari

Berita Terbaru

Potret diskusi massa aksi bersama beberapa pejabat kampus termasuk Ketua Senat Universitas Negeri Makassar, (Foto: Ibnu Qayyum Abdullah)

Aksi

Ketua Senat UNM Enggan Menjawab Usai Dimintai Konfirmasi

Sabtu, 11 Okt 2025 - 03:19 WITA

Ilustrasi pelecehan yang terjadi pada Wanita, (Foto: int.)

Berita Wiki

5 Tips Cerdas Hindari Pelecehan Seksual di Lingkungan Kampus

Sabtu, 11 Okt 2025 - 02:59 WITA

Ilustrasi Seseorang Healing dengan Membaca Buku, (Foto: Ai.)

Berita Wiki

Healing, Cara Sederhana Mahasiswa Menjaga Keseimbangan Hidup

Jumat, 10 Okt 2025 - 23:48 WITA

Ilustrasi mahasiswa mempresentasikan materi tentang personal branding, (foto:AI.)

Berita Wiki

Cara Bangun Personal Branding Sejak di Bangku Kuliah

Jumat, 10 Okt 2025 - 23:39 WITA

Aksi Demonstrasi Bahas Isu Pelecehan Seksual, (Foto: Hafid Budiawan.)

Aksi

BEM UNM Tegaskan Aksi Demonstrasi Bukan Politisasi

Jumat, 10 Okt 2025 - 22:33 WITA