PROFESI-UNM.COM – Di era digital, mahasiswa semakin aktif memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung kegiatan akademik. Penggunaan AI kini tak hanya terbatas pada bidang teknologi, tetapi juga hadir di ruang kuliah untuk membantu memahami materi, menyusun tugas, hingga belajar mandiri.
Mahasiswa memanfaatkan AI untuk menjelaskan konsep sulit, meringkas jurnal atau buku tebal, dan menyusun tulisan akademik—dari membuat kerangka hingga memeriksa grammar dan parafrase. AI juga berguna di bidang teknik dan sains untuk debugging kode, menjelaskan algoritma, dan menganalisis data menggunakan software seperti SPSS atau Python.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menjelang ujian, AI dimanfaatkan untuk membuat soal latihan, flashcards, hingga kuis lengkap dengan pembahasannya. Efisiensi waktu dan kemudahan akses menjadikan AI semakin populer di kalangan mahasiswa.
Tidak sedikit pula mahasiswa yang menggunakan AI sebagai pelatih pribadi dalam mengasah kemampuan presentasi atau berkomunikasi akademik. Dengan fitur simulasi percakapan dan koreksi bahasa, AI membantu meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa saat tampil di depan kelas atau sidang.
Beberapa dosen bahkan mulai mengintegrasikan AI dalam metode pengajaran. Mereka menggunakan AI untuk membuat materi lebih interaktif, memberikan tugas yang disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa, hingga mengevaluasi hasil belajar secara otomatis. Inovasi ini menciptakan suasana belajar yang lebih adaptif dan efisien.
Namun demikian, penting bagi mahasiswa untuk tetap mengedepankan tanggung jawab akademik. Ketergantungan berlebihan pada AI dapat menghambat proses berpikir kritis dan kreativitas. Oleh karena itu, keseimbangan antara teknologi dan usaha pribadi menjadi kunci dalam meraih prestasi yang sejati di dunia perkuliahan. (*)
*Reporter: M. Zaky Asryn. A