PROFESI-UNM.COM – Menjelang perayaan Idul Adha 1446 H yang jatuh pada 6 Juni 2025, masyarakat di berbagai daerah mulai mempersiapkan kegiatan keagamaan dan sosial yang menjadi bagian dari tradisi tahunan. Selain sebagai bentuk ibadah, Idul Adha juga memuat sejumlah nilai kehidupan yang relevan dan dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.
Dalam konteks kehidupan sosial saat ini, Idul Adha bukan hanya seremonial keagamaan, tetapi juga menjadi momentum reflektif untuk menanamkan nilai-nilai yang bersifat universal. Nilai-nilai tersebut mencakup aspek spiritual, sosial, dan kemanusiaan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Keikhlasan
Nilai keikhlasan tercermin dalam pelaksanaan ibadah kurban tanpa mengharapkan balasan dari sesama manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, keikhlasan dapat terwujud melalui semangat melayani, membantu sesama, serta menjalankan tanggung jawab dengan tulus.
Pengorbanan
Idul Adha mengajarkan pentingnya pengorbanan, baik dalam bentuk harta, waktu, maupun kepentingan pribadi demi kebaikan bersama. Nilai ini bisa diimplementasikan dalam kehidupan keluarga, lingkungan sosial, maupun dunia kerja, seperti saat mendahulukan kepentingan orang lain atau bersikap rela demi terciptanya keharmonisan.
Kepedulian Sosial
Distribusi daging kurban kepada masyarakat yang membutuhkan menunjukkan tingginya perhatian Islam terhadap aspek kesejahteraan dan keadilan sosial. Dalam praktiknya, nilai ini mendorong masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi sekitar dan memperkuat semangat berbagi.
Gara Artisi 2024 Kukuhkan Angkatan Baru, Suarakan Kesetaraan Gender Lewat Seni
Kebersamaan dan Gotong Royong
Kegiatan kurban yang ini terlaksana secara kolektif, mulai dari proses penyembelihan hingga pembagian daging, memperlihatkan pentingnya kerja sama dan gotong royong. Semangat ini sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam menghadapi tantangan bersama seperti bencana alam, krisis ekonomi, maupun kegiatan kemasyarakatan lainnya.
Perayaan Idul Adha tidak hanya menjadi bagian dari ritual keagamaan, tetapi juga sarana untuk memperkuat nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar. Nilai keikhlasan, pengorbanan, kepedulian sosial, serta kebersamaan dapat menjadi inspirasi dan pedoman bagi masyarakat. Nilai-nilai ini dapat membangun kehidupan yang lebih harmonis dan berempati. (*)
*Reporter: Muh. Zaki Mubarak Ihwan