PROFESI-UNM.COM – Mahasiswi Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM), Nurul Alwiah berhasil meraih juara Runner Up (RU) 1 Putri Duta Lingkungan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulsebar). Rabu, (7/10).
Nurul Alwiah berhasil meraih gelar sebagai RU 1 setelah melewati masa karantina selama 4 hari, yang di mana untuk Teknical Meeting tanggal 1 Oktober dan 2 hingga 4 oktober masa karantina. Masa karantina yang dilakukan selama 3 hari ini berbeda pada biasanya, dimana kali ini tidak Ia tidak tinggal ditempat karantina.
Duta Lingkungan Sulsebar ini merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh Yayasan Sahabat Pemuda Prestasi Indonesia (YASPPI) dan juga menghasilkan banyak duta lainnya, seperti duta pelajar, duta budaya, duta lingkungan Indonesia dan lain-lain.
Saat diwawancarai oleh Jurnalis LPM Profesi, mahasiswi yang akrab disapa Nunu ini menjelasakan informasi lomba didapatkan dari salah satu grubnya, dan dibekali pengetahuan lingkungan sejak kecil sehingga Ia memutuskan untuk ikut andil dalam lomba pemelihan Duta Lingkungan Sulselbar.
“Awalnya karena dari grub Psynstitution yang di mana di situ kak Arinil bilang, ayo ikut ini, akhirnya kami ber empat ikut,” jelasnya.
Mahasiswi angkatan 2019 inipun mengatakan, dari pengetahuan yang Dia dapatkan sejak usia dini, Ia berhasil membentuk gerakan botolnisasi yang telah mendapat apresiasi dari Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (RI), Kementrian Pemuda dan Olahraga RI dan Kedutaan Besar New Zeland untuk Indonesia.
Lebih lanjut, mahasiswi asal Polewali ini mengaku sangat bersyukur atas terpilihnya sebagai RU 1 dan juga membuat dirinya memegang tanggung jawab atas amanah yang telah diraih.
“Alhamdulillah banget bisa terpilih secara tidak langsung bisa menjadi duta lingkungan dan itu merupakan tanggung jawab yang besar untuk kita memegang amanah ini,” kata Nunu.
Terakhir, wanita yang dilantik pada acara Malam Puncak Grand Final di Phinisi Point tersebut membeberkan beberapa program kerja yang akan dilaksanakan kedepannya, diantaranya melanjutkan gerakan botolnisasi serta mencoba bekerjasama dengan cafe di Sulawesi Barat untuk mengubah penggunaan sedotan plastik menjadi sedotan yang ramah lingkungan. (*)
*Reporter: Fadhil aqilah