PROFESI-UNM.COM – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Makassar (UNM) berikan Training of Advokasi (TOA) sebagai bentuk pemahaman dasar-dasar advokasi. Kegiatan ini berlangsung di Benteng Somba Opu, Rumah Adat Enrekang selama tiga hari, Jumat-Minggu (26-28/4).
Kegiatan ini mengangkat tema “Advokasi dan Riset Mahasiswa untuk Keadilan” yang pesertanya di prioritaskan angkatan 2017 dan 2018. Ketua panitia, Alwi Usra Usman mengungkapkan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini untuk memberi pemahaman pada peserta akan dasar-dasar advokasi dan pentingnya kepedulian terhadap kebijakan pemerintah,
yang setelah itu diaplikasikan dalam ruang lingkup masyarakat Mahasiswa Pendidikan Antropologi.
“TOA ini bertujuan memberikan pemahaman dasar-dasar advokasi, pentingnya kepedulian mahasiswa kepada masyarakat terhadap kebijakan pemerintah sehingga hal ini bisa diaplikasikan selepas dari kegiatan ini, ” ungkapnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menambahkan, ada delapan materi yang akan didapati peserta selama kegiatan ini, dengan tujuan agar mereka bisa menumbuhkan pemikiran kritisnya. Adapun rangkaian acaranya Study Tour, Penerimaan Materi, Praktek, dan yang terakhir Seminar Hasil.
Sebelumnya, peserta akan melalui tahapan penyaringan. Yang menghasilkan enam orang peserta dan akan melewati tahapan selanjutnya, yakni praktek, pencarian data, penulisan laporan dan seminar hasil.
“Study Tour ini dilakukan di Lembaga Badan Hukum (LBH) Makassar, Kopel Makassar, dan LAPAR Sulsel. Selain itu bentuk prakteknya berupa pencarian data dan penulisan laporan,” tambahnya.
Mahasiswa angkatan 2017 ini berharap peserta TOA mampu mengaplikasikan ilmunya selepas kegiatan tersebut terhadap permasalahan yang muncul. Baik itu pada lingkup kampus maupun masyarakat umum
“Karena kita ketahui bersama kampus kita tercinta UNM terdapat banyak sekali ketimpangan-ketimpangan yang terjadi terkusus di FIS dan terspesifik di Program Studi Pendidikan Antropologi. Dan yang paling penting adalah teman-teman mampu mengawal dirinya sendiri dari apa yang kemudian menidas pribadinya,” Harapnya
*Reporter: Nur Fazila