PROFESI-UNM.COM – Universitas Negeri Makassar (UNM) tampak mulai memperlihatkan lampu hijau dalam menjawab tantangan yang diberikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beberapa waktu lalu terkait kampus merdeka atau merdeka belajar, Selasa (8/9).
Wakil Rektor Bidang Akademik (WR I) UNM, Hasnawi Haris mengatakan bahwa program kampus merdeka sedang dalam proses pengerjaan. Perancangan dan penyusunan kurikulum telah dilakukan oleh setiap Program Studi (Prodi) di UNM.
“Itu programnya sementara berjalan. Jadi ada di portal ICT namanya portal kampus merdeka, di dalamnya terdapat daftar mata kuliah yang bisa diprogram oleh mahasiswa. Terkait kurikulum kampus merdeka itu didesain oleh setiap Prodi. Jadi, desain kurikulumnya nanti bisa menambah potensi mahasiswa dari keterampilan yang ada sebelumnya,” jelasnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
UNM sendiritelah menjalin kerja sama dengan beberapa instansi terkait dalam menunjang 8 bentuk kegiatan pembelajaran kampus merdeka, berdasarkan Permendikbud No. 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat 1, yaitu:
1. Pertukaran pelajar.
2. Magang/praktik kerja.
3. Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan.
4. Penelitian/riset.
5. Proyek Kemanusiaan.
6. Kegiatan Wirausaha.
7. Studi/proyek.
8. KKN Tematik.
Eks Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) ini menuturkan, fakultas dan Prodi sudah melakukan kerja sama dengan pihak luar dan untuk kerja sama dengan instansi harus benar-benar dipastikan dengan baik.
“Masing-masing fakultas dan Prodi itu bekerja sama dengan instansi luar. Salah satunya, yaitu Fakultas Psikologi mitra dengan Pelindo, Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) mitra dengan TVRI. Untuk pengurusan kerja sama dengan instansi itu harus benar-benar kita pastikan apakah mereka benar-benar bisa menjamin potensi tambahan yang bisa diperoleh mahasiswa,” ujarnya.
Ia menambahkan, tidak semua mahasiswa bisa mengikuti program merdeka belajar. Mereka dipersyaratkan harus melulusi Satuan Kredit Semester (SKS) yang telah ditentukan. Hal ini semata-mata untuk mengasah keterampilan yang didapatkan di Prodi sebelumnya menjadi lebih tajam
“Orang yang ikut program tersebut idealnya adalah orang yang memang potensi utamanya sudah kuat, olehnya dipersyaratkan memang minimal 80 SKS. Jadi matkul keprodian itu sudah selesai semua,” tambahnya.
Dekan Fakultas Teknik (FT) UNM, Muhammad Yahya membenarkan kesiapannya menyambut merdeka belajar. Ia mengatakan, hampir semua Prodi telah siap menerapkan kampus merdeka.
“Kita sudah mempersiapkan. Kita sudah menyusun kurikulum kampus merdeka. Kita juga sudah mensosialisasikan kepada setiap pimpinan jurusan dan mahasiswa,” ucapnya.
Ia juga menambahkan bahwa mahasiswa bebas untuk berpartisipasi ataupun tidak dalam program merdeka belajar, karena hal tersebut merupakan hak yang dapat diambil.
“Itu bersifat opsional,” tambahnya. (*)
*Reporter: Muhammad Resky