Belajar Sehat Mental, Mahasiswa Perlu Lebih dari Sekadar Nilai

Avatar photo

- Redaksi

Kamis, 3 Juli 2025 - 22:24 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Mahasiswa Tertekan Akibat Tekanan Akademik dan Kurangnya Dukungan, (Foto: AI).

Ilustrasi Mahasiswa Tertekan Akibat Tekanan Akademik dan Kurangnya Dukungan, (Foto: AI).

 

PROFESI-UNM.COM – Tekanan akademik, tuntutan organisasi, hingga urusan pribadi menjadi tantangan yang kerap membebani kesehatan mental mahasiswa. Sayangnya, masih banyak yang menganggap stres sebagai hal biasa dan memilih untuk diam. Padahal, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga nilai IPK.

Berbagai studi menunjukkan bahwa mahasiswa rentan mengalami stres, kecemasan, bahkan depresi ringan akibat tekanan lingkungan kampus yang kompetitif. Terlebih ketika mereka merasa harus selalu “berhasil” di segala aspek kuliah, organisasi, keluarga, dan sosial.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Beberapa kampus telah merespons isu ini dengan menghadirkan layanan konseling gratis. Namun, tidak semua mahasiswa merasa nyaman memanfaatkannya. Di sisi lain, saling mendukung antar teman sebaya dan menciptakan lingkungan yang inklusif juga jadi solusi yang sangat dibutuhkan.

Baca Juga Berita :  Kreasi Mie Instan Jadi Makanan Bergizi

Kegiatan sederhana seperti journaling, olahraga ringan, mengatur waktu istirahat, atau sekadar berbicara dengan teman dekat dapat membantu menjaga kondisi mental tetap stabil. Mahasiswa juga bisa mengakses aplikasi kesehatan mental seperti Riliv, Mindtera, atau Moodpath sebagai alternatif awal.

Sudah saatnya kampus dan mahasiswa menyadari bahwa sehat mental adalah bagian dari prestasi. Bukan hanya soal kuat menahan beban, tapi juga berani mencari bantuan saat butuh. Karena kuliah yang sehat, bukan hanya soal lulus tapi juga tetap waras.

Lebih jauh, penting juga bagi dosen dan tenaga pendidik untuk memiliki kepekaan terhadap sinyal-sinyal mahasiswa yang mengalami tekanan mental. Sikap suportif, kebijakan akademik yang fleksibel, dan komunikasi dua arah antara dosen dan mahasiswa dapat mencegah munculnya beban yang berlebihan.

Baca Juga Berita :  Trik Mahasiswa Kupu-Kupu Biar Gak Merasa Kesepian

Selain itu, kampus idealnya menyediakan ruang terbuka yang bisa digunakan mahasiswa untuk “rehat sejenak”, baik berupa taman, ruang hening, atau bahkan ruang aktivitas kreatif. Fasilitas semacam ini bisa membantu mahasiswa menyalurkan stres ke hal-hal yang lebih positif.

Jika isu kesehatan mental terus diabaikan, bukan tidak mungkin akan muncul generasi yang cerdas secara akademik, tapi rapuh secara emosional. Maka menjaga kesehatan mental harus menjadi bagian dari sistem pembelajaran itu sendiri, bukan tambahan, tapi kebutuhan. (*)

*Reporter: Nur Mardatillah

Penulis : UNM, Mahasiswa, Profesi, Lingkungan, Mental

Berita Terkait

Tips Bertahan Buat Anak Introvert
Overthinking Skripsi, Ketika Deadline Jadi Momok
Nongkrong? Ajang Healing atau Penguras Uang?
Rebahan Berkualitas: Gaya Istirahat Mahasiswa Masa Kini
Hustle Culture: Saat Sibuk Jadi Simbol Kesuksesan Mahasiswa
Tips Bangun Personal Branding di Platform Instagram
Simak Tips Ini Agar Jadi Pemimpin yang Mampu Manfaatkan SDM
Tips Pilih Ice Breaking yang Dapat Cairkan Suasana Forum Presentasi
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 16:28 WITA

Tips Bertahan Buat Anak Introvert

Kamis, 10 Juli 2025 - 16:24 WITA

Overthinking Skripsi, Ketika Deadline Jadi Momok

Kamis, 10 Juli 2025 - 16:18 WITA

Nongkrong? Ajang Healing atau Penguras Uang?

Kamis, 10 Juli 2025 - 16:13 WITA

Rebahan Berkualitas: Gaya Istirahat Mahasiswa Masa Kini

Kamis, 10 Juli 2025 - 16:07 WITA

Hustle Culture: Saat Sibuk Jadi Simbol Kesuksesan Mahasiswa

Berita Terbaru

Ilustrasi Seseorang Kelelahan Akibat Begadang, (Foto: AI.)

wiki

Tidur Dikorbankan, Kesehatan Dipertaruhkan

Rabu, 16 Jul 2025 - 20:28 WITA

Potret Wahyu Hidayat, mahasiswa PPG Prajabatan UNM, (Foto: Ist.)

Opini

[Opini] Tahun Ajaran Baru, Ketimpangan Lama

Rabu, 16 Jul 2025 - 19:41 WITA