Desain rancangan tata letak Fakultas Ilmu Administrasi UNM rencananya akan menggunakan bangunan Perpustakaan sebagai gedung pusat fakultas. (Foto: Ist)

PROFESI-UNM.COM – Sudah hampir dua tahun masa kepemimpinannya, Rektor UNM, Husain Syam beriming-iming bakal membangun empat fakultas impian. Mimpi mempunyai empat fakultas baru yakni, Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas Hukum, dan Fakultas Kedokteran masih menjadi delusi semata.

Adanya moratorium menjadi penghalang utama terbentuknya Fakultas Ilmu Administrasi. Fakultas yang rencananya akan menggunakan Gedung Perpustakaan sebagai gedung pusat fakultas, nantinya menaungi Prodi Administrasi Perkantoran, Administrasi Negara, Administrasi Bisnis jebolan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) ini pun masih terhalang dengan minimnya efektifitas tenaga pengajar di masing-masing prodi untuk membentuk fakultas baru.

“Dosen di FIS saja masih minim. Tak jarang ditemui dosen harus rangkap dua hingga empat mata kuliah untuk satu angkatan, belum angkatan lain,” keluh Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) FIS UNM, Muhammad Awal (Maret, 2017).

Terlebih lagi, kurangnya ruang perkuliahan dan prasarana pun masih banyak dikeluhkan mahasiswa FIS. “Kami di sini masih kekurangan ruangan, belum sarana dan pra sarana yang lain yang belum lengkap, perkuliahan pun tidak efektif,” katanya.

Di sepanjang tahun 2017, pembentukan Fakultas Pertanian juga sempat menggemparkan sivitas UNM. Blak-blakan soal pembentukan fakultas ini, kerap kali dilontarkan tanpa ragu oleh Husain Syam di setiap agenda yang di hadirinya.

Terlebih lagi, dukungan dari Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman kala bertandang ke UNM, November 2016 lalu juga memperkuat alasan akan dibentuknya fakultas ini. Padahal, pembentukan fakultas ini dinilai belum siap. Apalagi kurangnya ruang perkuliahan masih menjadi masalah utamanya.

Diakui oleh, Ketua Prodi Pendidikan Teknologi Pertanian (PTP), Andi Sukainah, mahasiswa PTP kerap kali rebutan ruang kuliah. “Ruang kelas untuk mahasiswa sering berebutan kuliah,” akunya.

Bahkan, wanita asal Bone ini pun merasa rencana tersebut bakal sulit terealisasi akibat ketersediaan gedung fakultas yang tidak memadai. Tak sampai disitu, mimpi baru membentuk Fakultas Hukum pun masih menjadi retorika belaka.

Pembentukan fakultas baru ini dinilai masih belum mematangkan persiapan. Apalagi, hingga kini belum ada prodi yang dapat dinaungi Fakultas Hukum, padahal syarat berdirinya fakultas ialah harus mempunyai prodi.

Sementara akan mematangkan persiapannya, Pembantu Dekan Bidang Akademik (PD I) FIS, Firman Umar kala itu menjelaskan tengah ngebut proposal pembentukan prodi tersebut. Satu lagi, Fakultas Kedokteran (FK) yang diiming-iming menjadi pengembangan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) juga menjadi salah satu dari empat daftar fakultas impian UNM.

“Rencana saya juga bangun FK tapi setelah pembangunan fakultas lain,” janji Husain.

Padahal, untuk membentuk fakultas ini, UNM pun masih terkendala lokasi serta tenaga pengajar. Apalagi, sebagai kampus yang notabenenya dikenal sebagai pencetak pengajar ini, belum memiliki riwayat membina prodi tentang kesehatan. Meskipun terbilang sebagai langkah menuju UNM yang lebih baik, setelah ditelisik masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dibenahi.

Menurut, Presiden BEM UNM, Mudabbir, niat baik pimpinan kampus layak diapresiasi namun tentunya harus lebih dulu memperbaiki segala kekurangan. “Saya bukannya tidak mendukung, boleh saja. Namun, jangan sampai malah memicu persoalan lain. Itu sama saja dengan menanam penyakit. Kalau boleh menyarankan, perbaiki dulu fasilitas yang ada di sembilan fakultas,” pesannya. (*)


*Tulisan ini telah terbit di Tabloid Profesi edisi 221

Komentar Anda

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan