
PROFESI-UNM.COM – Makna logo Universitas Negeri Makassar (UNM) yang diciptakan oleh Abdul Kahar Wahid tidak terlepas dari tujuan pendidikan tinggi dan falsafah hidup masyarakat Sulawesi Selatan.
Pada bagian logo ini memiliki lingkaran yang berwarna terang sebagai simbol pusat penerang. Diibaratkan, UNM menjadi pusat kajian ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.
Pada lingkaran kecil terdapat tiga bentuk segitiga bermakna ganda yakni lontara dan layar perahu pinisi sebagai ciri khas daerah Sulawesi Selatan.
Bentuk Segitiga ditengah lingkaran yang berjumlah tiga ini bermakna tridarma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat. Condong kekanan menunjukkan kearah hal-hal yang baik.
Bagian atas pada lingkaran menyimbolkan angin dan api. Bentuk lidah api yang meyerupai mahkota terdiri atas tujuh buah yang menyimbolkan pegangan hidup masyarakat Sulawesi Selatan. Selain itu, juga dimaknai bahwa para alumni UNM diharapkan menjadi pelopor dalam pembangunan dan kegiatan dalam masyarakat.
Bagian bawah menyimbolkan tanah dan air. Pada bagian bawah terdapat empat bidang yang menggambarkan dasar falsafah hidup masyarakat Sulawesi Selatan dengan istilah Sulapa Eppa (empat persegi).
Empat persegi mempunyai arti bahwa manusia berasal dari empat unsur yaitu tanah, air, api, dan angin, dan dimaknakan pula empat kesadaran yakni, sadar akan diri sendiri, sadar akan keberadaan orang lain (sesama manusia), sadar akan semesta beserta isinya dan sadar akan adanya Tuhan pencipta segalanya.
Garis Horisontal berombak di dalam menandakan bahwa pada awal berdirinya, UNM memiliki enam fakultas dan tetap jaya dalam tantangan. warna keseluruhan terdiri atas gelap dan terang sebagi simbol siang dan malam, yang memaknakan bahwa manusia tidak dapat lepas dari kedua suasana.
Yakni, terang mengandung suci/agung, gelap mengandung makna kedalaman/ketekunan. Garis-garis terang membagi bidang-bidang gelap menandakan bentuk dinamis yang menyimbolkan UNM selalu dinamis dalam mengikuti perkembangan zaman. (*)
*Wahyudin