PROFESI-UNM.COM– Sejumlah mahasiswa(i) Universitas Negeri Makassar mengeluhkan banyaknya tugas yang diberikan dari para Dosen semenjak diberlakukannya pembelajaran full daring (e-learning) sebagaimana surat edaran Rektor UNM Nomor: 773/UN36/TU/2020 (16/03).
Beberapa dari mereka mengaku kewalahan membagi waktu, sebab deadline dari beberapa tugas yang terkadang terdapat pada hari yang sama, serta tugas-tugas dari mata kuliah lainnya yang juga belum diselesaikan.
Fadil misalnya, mahasiswa Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) ini mengatakan bahwa perkuliahan daring seperti ini sebenarnya alternatif yang tepat dalam situasi seperti ini jika disikapi dengan baik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Seperti pembelajaran yang harusnya dijadikan alternatif ini malah menjadikan beban mahasiswa lebih berat. Pemikiran saya Dosen memberikan tugas agar mahasiswanya tidak keluyuran keluar dan tetap di rumah agar mencegah penularan yang lebih banyak lagi. Tapi beban tugas yang banyak seperti ini justru juga berakibat pada psikis dan berpengaruh pada kondisi tubuh,”keluhnya.
Fadil juga menambahkan bahwa ia mendengar ada kabar juga tentang sistem online untuk mid dan uas pada semester ini, “Sampai wabah ini berakhir apakah harus tetap seperti ini? Hal ini menjadikan kami was-was, sebab kualitas jaringan di perkampungan yang kurang memungkinkan,” ungkapnya.
Sejalan dengan Fadil, mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Aldi juga merasa sangat terbebani. Ia mengatakan bahwa pemerintah meliburkan atau mengubah kegiatan perkuliahan menjadi online karena wabah Virus Corona dengan maksud dan tujuan yg baik agar tidak ada perkumpulan dan kontak fisik yg menjadi penyebab penyebaran/penularan virus korona dan untuk memberikan waktu stimulus untuk sitem imun membentuk antibodi.
“Tapi kalau tugasnya menumpuk semua mata kuliah tugas ditambah deadline mepet, nanti yang ada malah depresi stress yang bisa menurunkan imun bukannya sehat malah memicu penyakit lain, sakit kepala, insomnia, dan bahkan bisa makin gampang tuh terpapar virus” resahnya.
Sependapat dengan Fadil dan Aldi, Wulan, mahasiswi semester 6 jurusan PKN Fakultas Ilmu Sosial (FIS) juga mengeluhkan perihal tugas. Akan tetapi, ia juga mengaku bahwa hal tersebut juga memberikan dampak yang positif.
“Buruknya dapat berdampak pada psikis mahasiswa dan pada tingkat yang paling parah dapat menyebabkan kegilaan. Tapi baiknya na latih tangan ta menulis atau mengetik jadi lebih lincahki. Tulisan ta’ juga sedikit membaik,” katanya.
*Reporter: Annisa Maharani Masrurah/Editor: Dewan Ghiyats Yan Galistan