PROFESI-UNM.COM – Tahap wawancara sering kali menjadi momen paling menentukan dalam proses seleksi Beasiswa Unggulan. Pada tahap ini, pewawancara ingin melihat kesesuaian antara esai, dokumen pendukung, dan kepribadian pendaftar. Karena itu, persiapan matang sangat diperlukan agar bisa tampil meyakinkan dan percaya diri. Berikut beberapa tips yang dapat membantu menghadapi wawancara dengan lebih siap.
Pertama, siapkan pertanyaan dan jawaban yang kemungkinan besar akan muncul. Pertanyaan umum biasanya berkisar pada motivasi mendaftar beasiswa, rencana studi, kontribusi yang ingin diberikan setelah lulus, serta pengalaman kepemimpinan atau organisasi. Buatlah catatan singkat berisi poin-poin penting dari jawaban, sehingga tidak perlu menghafal secara kaku. Dengan begitu, jawaban akan lebih mengalir dan tetap terdengar natural.
Kedua, gunakan metode Situation, Task, Action, Result (STAR) ketika menjawab pertanyaan berbasis pengalaman. Misalnya, jika ditanya tentang pengalaman memimpin sebuah tim, ceritakan situasi yang dihadapi, tugas yang emban, langkah konkret yang dilakukan, serta hasil yang diperoleh. Metode ini membantu jawaban lebih terstruktur, meyakinkan, dan mudah dipahami oleh pewawancara.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketiga, jangan lupa menyiapkan closing statement yang singkat namun berkesan. Pada bagian penutup, sampaikan kembali motivasi utama mendaftar Beasiswa Unggulan serta komitmen untuk berkontribusi pada masyarakat dan bidang keilmuan yang digeluti. Closing statement yang kuat dapat meninggalkan kesan positif dan menegaskan keseriusan .
Keempat, tetap tenang dan percaya diri selama wawancara berlangsung. Nervous adalah hal wajar, namun bisa dikendalikan dengan latihan. Tarik napas dalam sebelum menjawab, dengarkan pertanyaan dengan seksama, dan jangan terburu-buru memberi jawaban. Sikap tenang mencerminkan kedewasaan, sementara kepercayaan diri menunjukkan kesiapan menerima amanah beasiswa.
Kelima, pelajari kembali esai dan dokumen yang sudah dikumpulkan. Pewawancara biasanya mengacu pada esai ketika menggali pertanyaan, sehingga harus konsisten dengan tulisan yang sudah dibuat. Jika dalam esai menulis rencana kontribusi tertentu, pastikan bisa menjelaskannya lebih detail saat ditanya. Hal ini menunjukkan bahwa memang menulis dengan jujur, bukan sekadar formalitas.
Terakhir, lakukan latihan wawancara secara berkala, baik dengan teman, mentor, maupun di depan cermin. Semakin sering berlatih, semakin lancar dan natural cara berbicara. Dengan persiapan yang matang, sikap yang tenang, dan jawaban yang terstruktur, peluang untuk lolos wawancara Beasiswa Unggulan tentu akan semakin besar. (*)
*Reporter: Insyiraah Putri Aeni Hs







